Header Ads

Dua tentara Inggris mengakui telah melecehkan warga sipil Afghanistan

Dalam sidang pengadilan militer di Jerman, dua tentara Inggris mengakui telah melakukan pelecehan terhadap warga sipil Afghanistan, lansir BBC pada Selasa (4/6/2013).



Seorang tentara mengaku melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap anak-anak, sementara yang yang seorang lagi mengaku bersalah atas tindakan rasis.

Sedangkan komandan patroli mereka diduga tidak melakukan tugasnya dalam menangani pelanggaran yang dilakukan oleh kedua tentara tersebut.

Karena dianggap akan membahayakan kehidupan mereka dan keluarga mereka, nama ketiga orang itu disebut sebagai tentara X, Y dan Z. Mereka menghadiri pengadilan di barak tentara Inggris di Sennelager.

Tentara X mengaku pada Desember 2011 telah menarik tangan seorang anak laki-laki Afghanistan dan memaksa bocah itu untuk memegang organ vitalnya. Dia juga menyebutkan perkatan yang tidak senonoh..

Dia mengaku bersalah karena telah melakukan tindakan yang merugikan ketertiban dan kedisiplinan.

Tentara itu juga mengakui telah melecehkan anak Afghanistan lainnya antara tanggal 16 Oktober 2011 dan 6 Januari 2012.

Tapi anehnya, dia dibebaskan dari dakwaan perilaku yang tak pantas dan tindakan memaksa seorang gadis Afghanistan untuk menyentuh dia pada kesempatan yang berbeda.

Sementara Tentara Y mengaku bahwa dia mengambil gambar seorang pria Afghanistan dengan tulisan yang menyinggung ras, antara tanggal 16 Oktober 2011 dan 6 Januari 2012.

Dia mengaku bersalah atas pelanggaran rasial yang telah menyebabkan pelecehan, tekanan di bawah tindak kejahatan dan tindakan yang menggangu.

Dia awalnya didakwa dengan melakukan tindakan yang merugikan ketertiban dan kedisiplinan, tapi kemudian jaksa menerima pengakuan bersalahnya untuk pelanggaran yang terpisah.

Sementara itu, komandan patroli mereka, yang disebut sebagai Tentara Z, dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan tidak melakukan tugasnya dalam menangani pelanggaran yang dilakukan oleh Tentara X dan Tentara Y.

Jaksa mengklaim tidak perlu melanjutkan untuk melawan dia karena sudah ada pengakuan bersalah dari dua tentara itu. [arrahmah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.