Polisi: Sopir Penabrak Warga Bukan Anggota FPI
Kepala
Kepolisian Resor (Kapolres) Kendal AKBP Asep Jenal menyatakan, Soni
Haryanto, sopir Avanza tersangka penabrak warga hingga meninggal dalam
kasus bentrokan FPI di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, bukan anggota FPI.
Seperti diberitakan sebelumnya, FPI sebagai ormas Islam yang konsisten melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tempat-tempat maksiat, sempat melakukan aksi nahi munkar di sebuah lokalisasi pelacuran di Sukorejo. Aksi tersebut kemudian dihadang preman yang dibekingi kelompok Kristen hingga akhirnya pecah bentrokan. [voa-islam/kompas/www.al-khilafah.org]
Soni,
menurut Asep, hanya sopir mobil rental yang disuruh oleh pemilik mobil
untuk mengantarkan rombongan FPI. Hal itu ditegaskan AKBP Asep Jenal,
Jumat (19/7/2013).
Asep
menjelaskan, semalaman, pihaknya telah memeriksa Soni Haryanto. Namun,
dari pengakuan Soni, kata Asep, dia hanya sopir dan bukan anggota FPI.
"Untuk sementara, saya percaya dengan pengakuan Soni. Tapi, kami masih terus mencari keterangan," akunya seperti dikutip kompas.com.
Asep
menjelaskan, Soni sudah diamankan bersama dua tersangka lain berinisial
SY (22), warga Coyudan Selatan, Parakan, Temanggung, dan BAW (22), warga
Kampung Kemalangan, Parakan, Temanggung.
"Di
Sukorejo masih dijaga oleh dua kompi anggota polisi dari Polda dan
Polres meskipun suasananya sudah semakin kondusif," ujarnya.
Asep
menambahkan, penjagaan di Sukorejo terus dilakukan sampai ada perintah
penarikan anggota oleh Kapolda. Selain Sukorejo, penjagaan juga
dilakukan di Mapolres Kendal.
Penjagaan
dari Polda dan Polres sendiri hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan. Asep menampik isu yang mengatakan Mapolres akan
didatangi FPI dari daerah lain.
"Tidak ada informasi adanya FPI dari daerah lain yang datang ke Mapolres. Semua sudah kami lakukan koordinasi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, FPI sebagai ormas Islam yang konsisten melakukan amar ma’ruf nahi munkar di tempat-tempat maksiat, sempat melakukan aksi nahi munkar di sebuah lokalisasi pelacuran di Sukorejo. Aksi tersebut kemudian dihadang preman yang dibekingi kelompok Kristen hingga akhirnya pecah bentrokan. [voa-islam/kompas/www.al-khilafah.org]


Tidak ada komentar