Header Ads

Ikhwan: “120 Orang Tewas Dibantai Pasukan Keamanan”

Setidaknya 36 orang dilaporkan tewas saat pasukan keamanan Mesir memulai operasi untuk membersihkan demonstran pro Mursi yang telah berkemah di jalan-jalan Kairo sejak Muhammad Mursi digulingkan oleh militer bulan lalu.


Pada hari Rabu pagi ini (14/8/2013), laporan langsung dari Kairo memperlihatkan asap membumbung di Nahda square. Tembakan gas air mata serta tembakan senapan angin dari lokasi kejadian juga terlihat.

Ikhwanul Muslimin sendiri mengatakan sedikitnya 120 orang telah tewas, sementara televisi pemerintah mengatakan sedikitnya dua petugas polisi tewas.

Televisi nasional Mesir  mengatakan sejumlah orang ditangkap di kota Nasr dengan tuduhan memiliki senjata api dan tabung gas.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan 200 orang telah ditangkap, termasuk 50 orang di Rabaa al Adawiyeh Nasr City, dan 150 di Nahda Square di Giza.

Kementerian Dalam Negeri juga memperingatkan bahwa pasukan keamanan akan bertindak tegas kepada pengunjuk rasa yang bertindak “tidak bertanggung jawab”. Mereka mengatakan akan menjamin perjalanan yang aman bagi mereka yang ingin meninggalkan lokasi perkemahan.

Pagi tadi, televisi nasional melaporkan bahwa pasukan keamanan telah selesai membersihkan Nahda Square. Buldoser digunakan untuk membubarkan tenda-tenda yang dipakai demonstran.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan pasukan keamanan telah mengontrol total atas Nahda Square, dan pasukan polisi telah berhasil membongkar sebagian besar tenda di kawasan itu. Pasukan keamanan juga telah memblokir semua akses ke kamp yang dijadikan wilayah protes.

Reporter Al Jazeera Rawya Rageh, melaporkan dari Kairo, bahwa “pertempuran ini jauh lebih besar daripada apa yang Anda lihat, termasuk jumlah korban. Ini adalah perjuangan untuk masa depan negara dan sesuatu yang akan menentukan jalannya revolusi Mesir yang telah berlangsung selama dua tahun dari sekarang.”

“Tidak ada yang diharapkan ini menjadi operasi yang mudah. ​​Sangat jelas bahwa kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran berbahaya.”

Seruan Turun ke Jalan

Sebagai tanggapan terhadap operasi keamanan, Ikhwanul Muslimin mendesak rakyat Mesir untuk turun ke jalan dalam upaya menghentikan aksi “pembantaian” ini.

“Ini bukan upaya untuk membubarkan, tapi upaya berdarah untuk menghancurkan semua suara oposisi yang menentang kudeta militer,” kata juru bicara Ikhwanul Gehad al-Haddad dalam akun Twitternya.

Pasukan keamanan juga menyerbu Nasr City dan ada laporan bahwa penembak jitu menembaki demonstran di Rabaa al-Adawiya square.

Pernyataan itu dibantah oleh pasukan keamanan. Mereka mengatakan penembak jitu militer hanya menembakkan gas air mata saja.

“Banyak orang yang dibunuh sekarang … Yang bisa kita harapkan  hanya kondisi yang lebih buruk,” kata Laila, anggota Aliansi Anti Kudeta Mesir, sebuah kelompok pro Mursi. “Apa yang terjadi sekarang adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.” [fq/islampos/aljazeera][www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.