Header Ads

IPW: Preman Balas Dendam Bunuh Polisi

Ada kemungkinan pelaku penembakan polisi di berbagai tempat termasuk yang baru saja di depan Gedung KPK adalah preman. Preman ini melakukan balas dendam terhadap aparat kepolisian yang saat ini gencar melakukan operasi penertiban penyakit masyarakat.


Demikian dikatakan Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada itoday, Rabu (11/09) menanggapi tertembaknya Bripka Sukardi di depan Gedung KPK.

Kata Neta, polisi terperangkap pada opininya sendiri hingga kesulitan mengungkap kasus ini. “Sementara jika kasus penembakan tersebut tak kunjung terungkap oleh polisi dikhawatirkan kasus-kasus penembakan akan terus terjadi,” ujar Neta.

Selain itu, menurut Neta, dalam kurun waktu tiga bulan telah terjadi 22 kasus penembakan misterius. Namun, baru satu kasus yang berhasil diungkap.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, anggota Provost Mabes Polri, Bripka Sukardi ditembak hingga meninggal di depan Gedung KPK, sekitar jam 22:30 WIB, Selasa (10/09).

Sukardi ditembak saat mengendarai sepeda motor Honda Supra warna merah bernomor polisi B 6671TXL. Korban ditembak tiga kali di bagian leher, dada dan perut. Tubuhnya tergeletak di jalan.

Saat kejadian, Sukardi ditembak sedang mengawal truk. Menurut salah seorang polisi, ada dua rombongan pelaku.

“Ada dua motor saat kejadian. Tiba-tiba ada suara ledakan dua kali. Saya baru keluar dari jalan di samping KPK. Langsung melihat kejadian,” kata polisi yang enggan disebut namanya.

“Dari 22 kasus penembakan itu, lima di antaranya korbannya adalah polisi,” pungkas Neta. [itoday/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.