Header Ads

Tahanan Muslim Dianiaya di Amerika

Sebagaimana diberitakan www.opednews.com,(12/10) penangkapan dan terhadap kaum Muslim dengan tuduhan konspirasi sering dilakukan para informan FBI, suatu hal yang mengungkapkan betapa menyebarnya korupsi dalam sistem hukum Amerika.


“Setelah 11/9 2001, pemerintahan Bush/Obama telah membangun sebuah Negara Polisi Amerika dengan mengkambing hitamkan orang Arab dan Muslim,” kata Francis Boyle, seorang ahli hukum internasional dan profesor hukum di University of Illinois, Urbana-Champaign.

“Hal ini mengingatkan penganiayaan pemerintah Nazi terhadap kaum Yahudi Jerman sebelum pecahnya Perang Dunia II. Orang Arab dan Muslim telah menjadi orang-orang Yahudi baru di Negara Polisi Amerika yang kini sedang menuju kepada diktator militer dan Perang Dunia III.”

Para tahanan Muslim yang kurang beruntung ditahan secara ilegal selama bertahun-tahun, sementara hak-hak konstitusional mereka ditolak di pengadilan yang digelar dengan persidangan cepat.

Selama periode penahanan ini, mereka diduga menjadi korban penyiksaan dengan teknik-teknik canggih seperti tindakan isolasi. Dan mereka dapat dijatuhi hukuman oleh hakim atas dugaan konspirasi, walaupun mereka hanya melakukan tindakan kejahatan yang kecil.

Mereka yang berusaha untuk membela kaum Muslim yang dikambing hitamkan itu “menghadapi hakim yang mengizinkan penggunaan bukti-bukti rahasia, para ‘ahli’ yang menghasut dan melukai.Semua ini didalangi para informan pemerintah. Para informan ini telah mempersiapkan plot.sekenario, seperti yang dijelaskan  Jeanne Theoharis dalam “The Nation” edisi 14 Oktober.

Theoharis adalah seorang profesor ilmu politik di Brooklyn College, New York. Dia menulis bahwa dalam 12 tahun sejak 11/9 telah ada lebih dari 500 penuntutan terorisme oleh pemerintah federal seperti “Liberty City Seven,” di Miami yang dituduh berencana meledakkan Menara Chicago Sears. Padahal dalam kenyataannya para terdakwa bahkan tidak punya uang untuk membeli tiket perjalanan ke Chicago.

Dan apakah kelompok itu tidak memiliki uang untuk membeli kamera untuk mengambil gambar target? Bukan masalah. Mereka punya satu kamera yang diperoleh dari informan FBI yang membantu mematangkan kasus ini terhadap mereka. Dan tingkat keyakinan terhadap para terdakwa sangat kecil, sedikit lebih tinggi dari yang terjadi di Negara Komunis China, sebuah negara yang dikenal tidak memiliki kebebasan sipil.

Dalam artikelnya yang berjudul “Gitmo in NYC,” Theoharis mengacu pada Metropolitan Correctional Center di New York. “Bersamaan dengan tindakan yang tidak berperikemanusiaan di Guantanamo, Bagram atau Abu Ghraib tindakan serupa juga terjadi di sini, di Lower Manhattan dan Minneapolis, di Virginia dan Colorado. Hal ini mengikuti sejarah panjang penggunaan sistem peradilan pidana untuk menghukum orang-orang yang berbeda pendapat dan menghukum orang-orang yang tidak diinginkan atau penduduk yang ‘berbahaya’ “tulisnya.

Tertutupnya pengawasan kasus-kasus seperti ini menunjukkan “pola pengawasan, jebakan, dan komplotan yang diprovokasi pemerintah; tuduhan atas ‘bahan-bahan pendukung’ yang melampaui batas, penggunaan tindakan isolasi berkepanjangan dan apa yang disebut sebagai tindakan administratif khusus, bukti-bukti rahasia, dan kriminalisasi atas ceramah-ceramah dan perkumpulan-perkumpulan Islam, “kata Theoharis.

Berbicara tentang pengawasan berlebihan, FBI dikatakan memiliki 15.000 informan reguler dan 45.000 informan tidak resmi, yang disuruh untuk menguping dan menyelidiki sentimen anti-Amerika. Begitu banyak kasus yang berkaitan dengan perbedaan pendapat politik.

Theoharis menyerukan masyarakat untuk menguji  perbedaan pendapat “serta hukuman yang keras dan kondisi yang tidak manusiawi atas apa yang disebut sebagai teroris dalam negeri —  yakni para pecinta lingkungan, aktivis hak-hak hewan, kaum Muslim, (dan) kaum radikal kulit hitam.”

Hampir tanpa kecuali, pemenjaraan oleh pemerintah telah menyebabkan permohonan dan hukuman yang lama, yang kadang-kadang hukuman seumur hidup, Theoharis menulis — “sering dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi di penjara federal dengan pengawasan superketat di Florence, (Colorado) atau Unit-unit Manajemen Komunikasi di Terre Haute, Indiana, dan Marion, Illinois ”

Dia percaya bahwa sudah saatnya masyarakat yang prihatin mengalihkan fokusnya dari penganiayaan tersangka AS di luar negeri yang diberikan oleh pengadilan Federal kepada pernyataan pemerintah atas keamanan nasional yang mengakibatkan penganiayaan para tahanan Muslim di dalam negeri. Anda mungkin mengira, “Hal ini tidak mungkin terjadi di sini.” Tetapi kenyataanya demikian. (rz) [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.