Header Ads

Densus 88 Kelewat Batas, Jenazah Syuhada Ciputat Matanya Dicongkel Kepalanya Hancur

Jenazah kelima korban tembak mati Densus 88 dalam penggerebekan Ciputat, Selasa lalu dirasa tidak wajar oleh para keluarga dan aktifis Islam yang membantu dalam proses pengurusan jenazah.



Salah seorang aktifis Islam yang ditunjuk oleh perwakilan kelima keluarga korban, Abu Azzam kepada Kiblat.net mengutarakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Densus 88 dan kepolisian sudah di luar batas prosedur standar tugas mereka. Bahkan, ada unsur penganiayaan sebelum kelima syuhada -kama nahsabuhu- dieksekusi mati.

“Perlu antum beritakan, apa yang mereka lakukan terhadap saudara-saudara kita ini diluar SOP (prosedur standar pelaksanaan, red). Artinya mereka menyiksa terlebih dahulu baru menghabisi. Dari bukti-bukti semuanya tidak wajar. Contohnya, Edo hancur kepalanya. Di sebelah (kanan, red) badannya juga hancur bekas penyiksaan,” ujar Abu Azzam kepada Kiblat.net seusai pemakaman kelima jenazah di TPU Pondok Rangon, Sabtu (4/01).

Abu Azzam yang mengikuti proses pengurusan jenazah kelima syuhada sejak dari RS Polri Kramat jati ini juga menyaksikan bahwa dari jenazah kelimanya terlihat luka-luka bekas penyiksaan. Ia menduga mereka disiksa terlebih dahulu sebelum dihabisi.

Ia juga melihat adanya keganjilan dari pernyataan polisi yang menyatakan kelimanya terbunuh akibat luka tembak.

“Logikanya, ketika ditembak itu hanya luka satu. Ini enggak, memar semua sekujur badan. Terutama si Edo, hancur kepalanya, habis tidak berbentuk. Yang kedua si Rizal, matanya dicongkel seperti dipopor. Matanya sebelah kanan gak ada, tegasnya. [kiblat/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.