Header Ads

HTI DIY Tuntut Tarik Tabloid Terbaru Charlie Hebdo dan Hukum Mati Para Pelaku Penghina Nabi

HTI DIY Tuntut Tarik Tabloid Terbaru Charlie Hebdo dan Hukum Mati Para Pelaku Penghinaan Nabi
Selepas shalat Jum'at (23/1) masa dari Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan aksi penolakan atas penghinaan yang dilakukan oleh tabloid asal Perancis Charlie Hebdo terhadap Nabi Muhammad SAW. Charlie Hebdo berulangkali menerbitkan karikatur yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.



Masa HTI DIY melakukan long march dari halaman Gedung DPRD DIY menuju titik nol kilometer Yogyakarta melewati Jalan Malioboro. Beberapa perwakilan HTI juga menemui perwakilan anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Disepanjang Jalan Malioboro, para orator silih berganti menyampaikan orasi penolakan mereka. Salah satu orator, Ustadz Narko Al Fikri menyampaikan sebuah hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya

“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.”

"Maka sudah seharusnya sebagai seorang muslim kita tidak tinggal diam atas penghinaan ini" tegas beliau.

Selain berorasi, masa juga menyebarkan selebaran pernyataan HTI kepada para pengunjung di sekitar Jalan Malioboro.

Dalam pernyataan HTI yang dibacakan Ustadz Ibu Alwan, HTI menuntut redaksi tabloid Charlie Hebdo dan pemerintah Perancis untuk menghentikan segala bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw, dan menarik kembali 3 juta eksemplar tabloid edisi terbaru yang memuat kembali kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad saw.

HTI juga menuntut pelaku penghinaan ini dihukum mati bila dia seorang muslim. Bila pelakunya orang kafir dari kalangan Yahudi atau Nasrani, juga dihukum mati kecuali mereka bertaubat dan masuk Islam. Hal ini sesuai ketentuan syariah Islam sebagaimana dinyatakan Imam As-Syaukani, Imam Syafi’i dan Imam Hambali.

HTI juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk menolak dengan keras setiap paham atau doktrin yang tidak Islami seperti doktrin tentang HAM, sekularisme dan liberalisme yang menjadikan kebebasan berekspresi tanpa kendali tegak dengan segala implikasi buruknya seperti pembuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad saw, serta sungguh-sungguh berjuang menegakkan khilafah. Karena hanya khilafahlah yang akan secara nyata menghentikan semua penghinaan itu, serta melindungi kehormatan Islam dan umatnya.

Acara berlangsung dengan tertib meski dihadiri oleh ratusan masa dari HTI DIY. [enes/www.al-khilafah.org]



































Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.