Header Ads

Serangan Brutal Pasukan Pakistan Ikuti Titah Tuannya dalam "War on Islam", Enam Penduduk Syahid

Syabab.Com - Sedikitnya enam orang Muslim Pakistan syahid dalam serangan brutal Pasukan Militer Pakistan di distrik Khyber Pakistan kepada rumah yang diduga kelompok Islam di kawasan tersebut, Senin (30/06). Diktator penguasa Pakistan tak henti-henti mengikuti titah tuannya dalam kampanye "war on terrorism" yang tiada lain kampanye perang melawan Islam.
Pasukan Pakistan melancarkan serangan brutal dalam operasi besar pada Sabtu (28/06). Sedangkan hari ini enam orang syahid dalam ketika Pasukan Pakistan menghancurkan satu rumah yang diduga dimiliki oleh ketua kelompok Islam di distrik Khyber. Seorang wartawan menyaksikan enam peti mati dijajarkan di luar puing-puing reruntuhan bangunan di daerah Par Qambarkhel di daerah sabuk suku tersebut.

Rumah tersebut dimiliki oleh Haji Namdar, kepada organisasi Islam yang sering mengkampanyekan penegakkan hukum Islam di wilayah itu.

Penduduk setempat mengatakan terjadi satu ledakan kuat pada pagi itu yang menghancurkan rumah.
"Saya mendengar suatu suara dahsyat, lalu ada ledakan. Ledakan tersebut menyebabkan sebuah rumah hancur," kata Mujahid Khan, penduduk setempat.

Seorang pejabat senior keamanan membenarkan bahwa rumah tersebut dihancurkan.

"Itu adalah bagian dari operasi yang sedang berlangsung. Pasukan angkatan darat kami terlibat dalam operasi tersebut," kata pejabat keamanan Pakistan.

Sementara Namdar sendiri mengatakan, ledakan itu merupakan serangan rudal. Ia menjelaskan bahwa ada keterlibatan pasukan NATO yang menyeberang perbatasan di Afghanistan.

"Ledakan itu tampaknya seperti serangan rudal yang dipandu. Itu adalah pekerjaan pasukan Pakistan dan pasukan NATO. Kami akan membalas dendam," kata Namdar.

Para prajurit Pakistan juga merusak rumah pemimpin Islam lainnya, Mangal Bagh, pada hari Sabtu. Mereka juga menghancurkan markas-markas besar kelompok Islam pada ahad pagi (29/06).

Beraninya Bunuh Warga Muslim Sendiri

Pasukan Pakistan beraninya membunuh warganya sendiri yang nota bene mereka menyerukan penerapan Islam. Berbeda ketika militer Amerika menyerang hingga menewaskan 43 Muslim termasuk personal tentara Pakistan, tidak ada keberanian sama sekali dari pasukan Pakistan itu untuk membela darah warga Muslim dan tentaranya. Yang ada hanya sebatas kecaman tanpa tindakan nyata.

Kini, Pasukan Pakistan lebih senang mengikuti titah tuannya dalam kampanye "war on terrorism" yang Amerika gulirkan terutama pasca 11/09. Tanpa rasa berdosa pasukan Pakistan membunuh warganya sendiri. Padahal beberapa waktu lalu, sebuah gerakan Islam global di Pakistan menyerukan pihak militer untuk melawan Amerika [baca: Hizbut Tahrir Memimpin Protes, Mendesak Tentara Pakistan Melawan Agresi Amerika ].

"Alih-alih melakukan perlawanan atas orang Amerika, pemerintah Pakistan bereaksi dengan takut dan pengecut hingga menyebabkan setiap orang muslim Pakistan menundukkan kepala dalam kehinaan," kata Naveed But Jubir resmi Hizbut Tahrir Pakistan.

"perang Amerika pada Islam harus ditinggalkan dengan memotong supply minyak, makanan dan perangkat militer bagi tentara Amerika di Afghanistan. Cara untuk memberikan pelajaran bukanlah melalui pembelaan atau permohonan, melainkan dengan lemparan batu yang bisa merupakan balasan darinya. Dan inilah bagaimana Khilafah akan merespon tindakan agresi yang begitu mencolok mata," tegasnya lagi. [m/afp/ant/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.