“Injil Versi Baru” Sulut Kontroversi di Amerika
Lembaga kajian Kristen AS meluncurkan “Injil Versi Baru”. Kalangan dewan gereja Amerika menyatakan kemunculannya akan merusak sisi spiritual umat Kristen
Hidayatullah.com--Salah satu lembaga penerbitan Kristen Amerika kini tengah menyiapkan untuk merilis "Injil versi Baru", yang ditulis berdasarkan urutan kronologi sejarah diturunkan dan ditulisnya kitab suci umat Kristiani tersebut.
Bou sandford, sang penanggung jawab proyek ini, menyatakan pihaknya merasa tertantang untuk menyuguhkan Injil dengan versi baru, yaitu ditulis berdasarkan urutan kronologi sejarah agama Kristen.
"Injil versi ini akan menjadi bacaan yang mengasyikkan bagi para peminat dan pengkaji sejarah," kata Standford kepada harian Washington Post, Sabtu (23/8) kemarin.
Rencananya, Standford akan mempublikasikan Injil versi baru tersebut pada musim gugur tahun ini. Format dari buku ini meliputi Injil Sejarah (Injil versi Baru), dengan melampirkan keempat Injil Matius, Lukas, Yohana, dan Markus.
Tak pelak, wacana akan dilirisnya Injil versi baru ini menylut kontroversi dan kecaman di kalangan dewan gereja Amerika. Pett Graham, salah seorang professor Teologi Kristen menyatakan kemunculan Injil versi baru ini akan merusak sisi spiritual umat Kristen.
"usaha ini hanya akal-akalan penerbit untuk meraup banyak keuntungan," ungkap Graham.
Isu mengenai penulisan Injil dengan urutan kronologi sejarah ini juga terjadi di dunia Islam. Pada awal tahun 2008 lalu, seorang intelektual Islam asal Maroko, Muhammad Abid al-Jabiri, membesut buku "al-Madkhal ila al-Qur'an al-Karim", yang berusaha menafsirkan al-Qur'an berdasarkan urutan kronologi sejarah kitab suci umat Islam itu diturunkan. [wsp/iol/atj/www.hidayatullah.com]
Hidayatullah.com--Salah satu lembaga penerbitan Kristen Amerika kini tengah menyiapkan untuk merilis "Injil versi Baru", yang ditulis berdasarkan urutan kronologi sejarah diturunkan dan ditulisnya kitab suci umat Kristiani tersebut.
Bou sandford, sang penanggung jawab proyek ini, menyatakan pihaknya merasa tertantang untuk menyuguhkan Injil dengan versi baru, yaitu ditulis berdasarkan urutan kronologi sejarah agama Kristen.
"Injil versi ini akan menjadi bacaan yang mengasyikkan bagi para peminat dan pengkaji sejarah," kata Standford kepada harian Washington Post, Sabtu (23/8) kemarin.
Rencananya, Standford akan mempublikasikan Injil versi baru tersebut pada musim gugur tahun ini. Format dari buku ini meliputi Injil Sejarah (Injil versi Baru), dengan melampirkan keempat Injil Matius, Lukas, Yohana, dan Markus.
Tak pelak, wacana akan dilirisnya Injil versi baru ini menylut kontroversi dan kecaman di kalangan dewan gereja Amerika. Pett Graham, salah seorang professor Teologi Kristen menyatakan kemunculan Injil versi baru ini akan merusak sisi spiritual umat Kristen.
"usaha ini hanya akal-akalan penerbit untuk meraup banyak keuntungan," ungkap Graham.
Isu mengenai penulisan Injil dengan urutan kronologi sejarah ini juga terjadi di dunia Islam. Pada awal tahun 2008 lalu, seorang intelektual Islam asal Maroko, Muhammad Abid al-Jabiri, membesut buku "al-Madkhal ila al-Qur'an al-Karim", yang berusaha menafsirkan al-Qur'an berdasarkan urutan kronologi sejarah kitab suci umat Islam itu diturunkan. [wsp/iol/atj/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar