Header Ads

Muslim Australia Protes: Ungkap Persekongkolan Penguasa Mesir, Hentikan Kezaliman di Gaza


Syabab.Com - Mukmin itu bersaudara, untuk itulah komunitas Muslim Australia tak rela saudaranya di Palestina dijajah oleh Israel. Di depan Konsulat Mesir, kaum Muslim Australia yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir Australia menyuarakan protes atas pengkhinatan penguasa Mesir terhadap Palestina, Sabtu (27/12/08). Baru-baru ini Presiden Mesir Housni Mubarak berjabat tangan dengan Menlu Israel Tzipni Livni. Di hari yang sama, teroris Israel secara brutal membantai sekurangnya 140 warga Muslim Palestina. [+Foto]

Aksi protes ini dimulai dengan berjalan kaki dari Masjid Surry Hills menuju Konsulat Mesir. Mereka berjalan kaki dengan melantunkan zikir, takbir dan meneriakkan seruan mereka. Panji Raya Rasulullah bertuliskan kalimah tauhid pun berkibar dengan lantang di bumi Kangguru tersebut.

Di samping itu, tampak pula mereka mengangkat poster-poster yang berisi pesan mereka kepada dunia, seperti, "Wahai tentara Muslim! Lindungi Gaza bukan Israel", "Bersabarlah Gaza, Kami Tak Melupakkan Kalian", "Khilafah akan segera membebaskan Palestina".

Sesampainya di depan Konsulat Mesir, pembawa acara, Br. Mustaq dengan perasaan yang mendalam, menyampaikan tujuan aksi protes tersebut untuk bersatu melawan segala penindasan yang menimpa kaum Muslim. Masalah Palestina bukanlah masalah orang Arab atau warga Palestina, tetapi masalah Islam dengan sebuah solusi Islam.

"Kenyataan, kita sebagai umat Islam perlu berjuang untuk Islam dan untuk saudara-saudara kita di luar negeri, mengingat, kita tidak dapat mengharapkan apa pun dari pemerintah kita," tegas Mustaq.

"Mereka tidak lain hanyalah tirani yang tidak pernah mendukung kaum Muslim dan kita harus berhenti berharap pada mereka," tambahnya lagi.

Pada aksi tersebut, tampil sebagai pembicara pertama, Fawaz, yang berbicara tentang alasan mereka hadir di depan Konsulat Mesir itu. Diikuti oleh pembicara lainnya, yaitu Doktor Housam yang berbicara dalam bahasa Arab. Ia menyatakan penolakkannya atas rezim jahat, terutama rezim Mesir yang telah bekerjasama dalam pemboikotan dan blokade Gaza.

Sister Maryam, perwakilan dari Muslimah Hizbut Tahrir Australia, menyampaikan pesan singkat, mengungkap persekongkolan penguasa Muslim dengan Israel. Beberapa hari lalu, Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, yang telah bertemu dengan pejabat atas Mesir pada hari Kamis, di tengah-tengah meluasnya kekerasan di Gaza.

Ia juga mengingatkan kepada kaum Muslim bahwa penguasa Mesir secara memalukan telah bertemu dengan pejabat Israel untuk membahas nasib Gaza, sementara mereka menolak untuk menolong saudara mereka sendiri, kaum Muslim di Palestina. Sungguh memalukan, sikap penguasa Mesir yang tidak mengindahkan panggilan anak-anak yang kelaparan serta tangisan kaum ibu, tetapi malah tetap bernegoisasi dan terus melakukan pembicaraan perdamaian dengan kepala negara ilegal Israel itu, ungkapnya.

Sebagai penutup, Syeikh Abu Anas dari Hizbut Tahrir Australia, memberikan ringkasan serta menyampaikan pesan yang sangat penting. Ia menyerukan kaum Muslim untuk bersatu dan terus berdiri untuk kaum Muslim lainnya, bukan hanya Gaza, tetapi juga Chechnya, Kashmir, Iraq, Somalia, Afghanistan dan semua negeri yang tertindas. Ia mengingatkan dengan Ayat Allah Swt, "Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan terhadap merak" (TQS. 8: 72).

Acara kemudian ditutup dengan doa untuk kaum Muslim di berbagai negeri serta memohon Agar kaum Muslim diberikan kekuatan untuk tetap bekerja siang dan malan dalam menegakkan kembali pelindung ummah, Al-Khilafah, Satu-satunya solusi untuk melindungi kaum Muslim.

Di hari yang sama, kebrutalan teroris Israel kembali ditunjukkan dengan membantai lebih dari 230 warga Palestina dan ratusan lainnya luka-luka. Serangan brutal Israel ini dilakukan selang beberapa hari setelah Menlu Israel Tzipni Livni berjabat tangan dengan Presiden Mesir Housni Mubarak di Kairo. Jika komunitas Muslim Australia saja berani berbicara untuk menentang kezaliman Israel, lalu di di manakah keberanian para Penguasa Muslim saat ini yang di belakang mereka terdapat jutaan tentara kaum Muslim? [z/f/mhr/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.