Header Ads

Penguasa Mesir, Di Tengah Derita Palestina, Berjabat Tangan dengan Teroris Israel


Syabab.Com - Tanpa rasa malu, pejabat tinggi Mesir lebih menyukai untuk berjabat tangan dengan pejabat teroris Israel dibandingkan menolong saudara mereka di Palestina. Sikap pengkhianatan atas kaum Muslim itu telah diperlihatkan oleh Presiden Housni Mubarak ketika bertemu dengan Menlu Teroris Israel, Tzipi Livni di Kairo, Kamis, 25/12/08.

Dalam kesempata itu, Tzipi mengatakan bahwa Israel tidak akan ragu-ragu menyerang Hamas atau kelompok Muslim lainnya.

"Hamas harus memahami Israel tidak dapat menerima keadaan seperti ini selamanya meskipun kami ingin hidup dalam damai. Ini sudah cukup," kata Livni.

Sementara pemerintah Mesir, dengan penuh kehinaan dan memalukan, hanya mendesak Israel dan kelompok Hamas agar menghentikan serangan untuk memadamkan aksi kekerasan di perbatasn Israel Gaza. Hal tersebut disampaikan oleh Menlu Mesir Ahmed Aboul Gheit, setelah Housni Mubarak bertemu dengan Tzipi Livni.

Perdana Menteri Israel Olmert mengatakan, "Saya tidak akan ragu ragu menggunakan kekuatan Israel untuk menyerang Hamas dan Jihad Islam. Bagaimana caranya? Saya tidak akan memberikan rinciannya sekarang."

Jika Israel saja, negeri ilegal tersebut tak segan memperingatkan untuk melakukan penyerangan atas kaum Muslim, lalu di manakah keberanian para penguasa Muslim dan tentara mereka, ketika jutaan rakyat mereka menjadi korban kebiadaban dari para penjajah seperti di Irak, Afghanistan, Kashmir, dan Palestina. Yang tampak malah sikap mengkhianati kaum Muslim dengan bekerjasama dengan para penjajah.

Sungguh kejadian memalukan ini tak pernah terjadi sebelumnya, kecuali setelah institusi pemersatu umat, Khilafah Islamiyyah berhasil dihancurkan oleh Barat. Hanya satu solusi, untuk mengembalikan kewibawaan kaum Muslim itu, dengan kembali kepada pangkuan Khilafah Islamiyyah, pelindung umat, yang akan mengerahkan tentara kaum Muslim di dunia untuk melindungi jiwa dan tanah saudara mereka di mana pun berada. Lalu siapa yang akan kembali menegakkannya? [m/voa/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.