Header Ads

Kartun Nabi Muhammad Dijual di Denmark, Penghinaan Tiada Henti Terhadap Islam Atas Nama Kebebasan

Syabab.Com - Kaum Muslim di berbagai dunia mengambil bulat-bulat ide kebebasan yang telah menjerumuskan mereka kepada keterbelakangan. Atas nama kebebasan, kaum pembenci Islam terus melecehkan Nabi Muhammad Saw. Setelah sebelumnya mereka menerbitkan kartu yang menghina Nabi, kini mereka berani memproduksinya untuk dijual. Sebuah kelompok kebebasan pers Denmark, Rabu, mengatakan menjual salinan kartun Nabi Muhammad Saw yang telah menghinakan kaum Muslim di berbagai penjuru dunia. Tak ada yang menghentikan mereka dan umat pun diam dalam kehinaan.

Kartun yang dibuat untuk menghina Islam dan Nabinya yang menggambarkan nabi memakai sorban berbentuk bom telah dicetak ulang hingga 1000 lembar, semoga Allah Swt melaknat para penghina Nabi-Nya itu. Menurut ketua Masyarakat Kebebasan Pers Denmark, Lars Hedegaard, semoga Allah melaknatnya, kartun tersebut dijual dengan harga 250$.

"Semua yang kami lakukan adalah awal dari sebuah perdebatan," kata Hedegaard laknatullah. "Kami menggunakan kebebasan berbicara kami."

Hedegaard mengatakan artis Denmark Kurt Westergaard laknatullah 'alaih, yang telah menggambar kartun itu pada 2005, telah memberikan izin kepada masyarakat untuk memproduksi salinan dan menjualkannya. Setiap jumlah salinan telah ditandatangani oleh Westergaard, kata Hedegaard, semoga Allah melaknat keduanya.

"Kami tidak, dan tidak melanggar hukum apapun," kata Hedegaard.

Westergaard saat ini masih hidup di bawah perlindungan polisi setelah adanya ancaman pembunuhan atas dirinya. Dua belas lukisan kartun penghinaan atas Nabi, termasuk salah satunya dibuat oleh Westergaard, telah diterbitkan di harian Denmark Jyllands-Posten pada tahun 2005.

Tahun berikutnya, mereka telah memicu protes besar kaum Muslim dari mulai Maroko hingga Indonesia, merangsek ke depan kedubes-kedubes Denmark dan kedubes barat lainnya. Beberapa negeri Muslim memboykot produk-produk Denmark.

Di dalam hukum Islam, penggambaran nabi dilarang. Bahkan orang yang menghina Nabi hukumannya adalah dibunuh. Namun, orang Barat sebagai bentuk kekalahan intelektual mereka terus melakukan pelecehan dan penghinaan atas Nabi Saw tersebut.

Selama kejadian yang telah menghina kaum Muslim dunia ini, Perdana Menteri Denmark Aders Fogh Rasmussen menolak seruan untuk meminta maaf, mengutip kebebasan berbicara dan mengatakan pemerintahnya tidak bertanggungjawab atas tindakan pers Denmark.

Pada hari Sabtu, Fogh Rasmussen telah dipilih menjadi sekjen baru NATO walaupun terancam oleh Turki, satu-satunya aliansi dari negeri Muslim.

Kekalahan Intelektual Barat Atas Nama Kebebasan

Kaum muslim Denmark di Copenhagen kibarkan bendera IslamPenghinaan atas Nabi di Denmark menunjukkan kekalahan intelektual mereka menghadapi geliat Islam di negeri tersebut. Tidak mungkin mereka menghinakan Nabi Muhammad Saw kecuali setelah mereka merasa terancam oleh kehadiran Islam yang masuk akal dan sesuai dengan fitrah tersebut. Mereka tak mampu berdebat dengan para pengemban dakwah yang menjamur di negeri tersebut.

Hari ini, perkembangan Islam di Denmark cukup pesat. Banyak diantara para pemuda dan para pelajar mereka yang mulai berinteraksi dengan para pengemban dakwah. Satu persatu diantara mereka masuk Islam. Bahkan, kaum Muslim Denmark pun berani bersuara membela Islam dan kaum Muslim. Termasuk di dalamnya kerinduan mereka terhadap bersatunya umat Islam di bawah payung Khilafah [baca; Hizbut Tahrir Gencar di Denmark, Pihak Penguasa Minta Awasi Para Remaja dan Anak Muda].

Demikianlah penghinaan atas kaum Muslim terus terjadi tanpa ada satu pun yang menghentikannya. Hal tersebut memperjelas hilangnya harga diri dan wibawa umat yang telah didaulat oleh Allah Swt sebagai umat yang terbaik. Tetapi gelar tersebut hari ini hilang akibat kaum Muslim melupakan tugas mulianya.

Berbeda halnya ketika kaum Muslim bersatu padu menegakkan aturan Allah di muka bumi di bawah payung Khilafah, kewibawaan terpancar. Tak ada satu negeri pun yang berani menghadapi umat yang terbaik tersebut. Tetapi ketika Khilafah berhasil dibubarkan setelah sebelumnya umat dirusak pemikirannya, kewibawaan pun hilang. Kaum Muslim malah mengambil ide-ide dari Barat yang telah digunakan sebagai senjatu penghancur umat seperti ide kebebasan. Padahal, Barat atas nama kebebasan berbicara terus menghina dan memfitnah Islam, Nabi dan umatnya hingga hari ini.

Sungguh, kaum Muslim hanya membutuhkan satu kesatuan politik untuk mengembalikan kejayaan dan kewibawaanya. Kesatuan politik itu hanya ada melalui payung Khilafah Rasyidah yang akan mengerahkan segala potensi umat untuk melawan segala tindakan keji kaum kafir dan menegakkan kemuliaan di muka bumi.

Sudahkan kita mengambil bagian untuk bekerja, bahu-membahu dalam mewujudkannya? Yang pasti, diam ataukah bekerjanya kita untuk mengembalikan kekuatan umat ini, Khilafah Rasyidah akan kembali tegak, karena telah dikabarkan oleh Nabi Saw. "Kemudian akan ada masa Khilafah yang sesuai metode kenabian..." [m/f/z/yhonews/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.