Header Ads

Inggris Menjadi Ujung Tombak Dalam Mengobarkan Para Demontran di Jalanan Iran

Inggris, baik pemerintah maupun medianya terus-menerus mengobarkan para demontran, mendorong dan memprovokasinya untuk terus berdemontrasi, dengan turun ke jalan-jalan guna mengutuk dan menolak hasil pemilu yang mengumumkan kemenangan Ahmadinejad, yang memperoleh lebih dari 60% suara.

Sejak diumumkannya hasil pemilu presiden, Perdana Menteri Inggris, setiap hari mengeluarkan pernyataan dan komentar yang memprovokasi agar melawan dan menolak kepemimpinan Iran.


Pernyataan-pernyataan provokatif yang disampaikan secara langsung melalui media dan perberitaan tentang kekerasan yang disebarkan oleh koran-koran dan kantor-kantor berita Inggris telah berhasil memanaskan opini umum dunia untuk menolak hasil pemilu di Iran.

Di sisi lain, Eropa berkomitmen dengan cara Inggris ini, sehingga para pemimpin Eropa pun turut mengungkapkan pernyataan yang serupa, yang menyatakan tentang hasrat Eropa untuk mengubah situasi di Iran dengan cara memprovokasi, membangkitkan kekacauan, dan kericuhan, serta menyebarkan keributan di tengah-tengah masyarakat Iran.

Perdana Menteri Inggris, setiap hari mengutuk apa yang disebutnya dengan kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Iran terhadap para demonstran, dengan mengklaim bahwa seluruh dunia sedang melihat kejahatan yang dilakukan Iran.

Presiden Perancis, Sarkozy terus-menerus mengutuk kekerasan yang dilakukan pemerintah Iran terhadap para demonstran, menuduh pemerintah melakukan penipuan, dan mengklaim bahwa apa yang dilakukan dirinya adalah bentuk pembelaan terhadap hak asasi manusia!.

Sementara Kanselir Jerman, Merkel setelah mendengar pidato Khamenei menyatakan tentang kekecewaan dirinya atas apa yang selama ini ia harapkan.

Adapun media-media Inggris, telah mendramatisir dan membesar-besarkan berita, serta menyampaikannya dengan cara yang membangkitkan emosi, bahkan menggambarkan seolah-olah di Teheran sedang terjadi goncangan dan kekacaun besar, yang mustahil diatasi dan diselesaikan oleh pemerintah Iran.

Pemerintah Iran merasakan adanya peran negatif yang dimainkan oleh Inggris dan di belakangnya ada Eropa. Untuk itu, Departemen Luar Negeri Iran pada hari Selasa lalu memanggil Duta Besar Inggris, dan Kuasa Usaha Republik Ceko yang mewakili Uni Eropa. Kemudian, kepada keduanya disampaikan protes keras atas sikap Inggris dan Eropa dalam membuat pernyataan terkait berbagai tindak kekerasan yang terjadi menyusul pemilu di Iran.

Peran negatif itu dilakukan dengan menggunakan media Inggris BBC yang menyediakan layanan versi Persia, sebagaimana juga disediakan sarana-sarana lain seperti You Tobe dan Facebook untuk dijadikan perangkat tambahan bagi orang-orang Iran yang tidak puas dan dendam dengan hasil pemilu. Dan ini menurut koran Inggris The Guardian.

Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran dalam pidatonya dengan jelas menuduh Inggris ada di belakang insiden, bahkan ia menilai Inggris sebagai (pemerintah kotor) yang berdiri mengomando kekuatan Barat untuk melakukan provokasi terhadap para demonstran.

Sesungguhnya sikap Amerika yang begitu tenang dibandingkan dengan sikap Inggris dan Eropa yang terus-menerus mengobarkan emosi para demonstran di jalanan Iran, maka hal ini memberikan indikasi yang menguatkan bahwa kepentingan Amerika kontras dengan kepentingan Inggris dan Eropa di Iran. Sungguh hal ini menegaskan bahwa sebenarnya ini adalah kelanjutan dari konflik internasional yang berlangsung di wilayah Iran dan dunia. (kantor berita HT, 22/06/2009)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.