Header Ads

Terbunuhnya "Marwa El-Sherbini" Membantu Menyebarkan Budaya Berhijab

Sebuah laporan yang dipublikasikan pada hari Ahad mengungkapkan bahwa terbunuhnya seorang perempuan berkewarganegaraan Mesir, Marwa Mohamed El-Sherbini di tangan ekstrimis Jerman di dalam ruang sidang, membantu menyebarkan budaya berhijab di antara perempuan Muslim di seluruh dunia. Dikatakan bahwa Marwa telah menjadi simbol perempuan Muslim yang konsisten berpegang teguh dengan ajaran agamanya dalam menghadapi bangsa Barat yang fanatik.

Laporan—yang dipublikasikan oleh majalah Amerika Times ini—juga menyatakan bahwa terbunuhnya Marwa, yang disebut dengan "Syahidah Hijab" membuktikan adanya eskalasi gelombang rasisme Eropa terhadap Islam, yang terlihat pada ketidakpedulian media-media Barat—khususnya koran-koran Jerman—terhadap kasus yang membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia .

Laporan tersebut juga mengutip dari surat kabar Mesir yang terbit dalam bahasa Inggris, “Bahwa reaksi atas insiden itu telah mengubah keadaan dan menyingkap fakta-fakta lain, terkait sebuah penyerangan kepada seorang Muslim, seperti isu sejak awal para penjaga telah melakukan penembakan terhadap suami korban, bahkan insiden tersebut telah menjadi head line di sejumlah surat kabar.

Sementara, Dr. Muhammad Sayyid Tantawi—Syeikh Universitas Al-Azhar—telah menyerukan tentang harusnya menghukum pembunuh Marwa, seperti halnya sebuah asosiasi ahli farmasi yang juga menyerukan untuk memboikot obat-obatan dari Jerman. Di samping insiden tersebut telah mendorong para wanita muslimah untuk tetap mempertahankan hijab mereka dalam menghadapi rasisme bangsa Barat.

Menurut “Times” terbunuhnya Marwa El-Sherbini juga membangkitkan beberapa pertanyaan tentang masa depan hubungan antara Kristen Barat dan Muslim Timur, khususnya bahwa pelecehan dan penyerangan pada Marwa menegaskan dominasi pemikiran atas beberapa orang di Barat, yang sangat bertentangan dengan apa yang sedang dipromosikan oleh media-media Barat, yang selalu mengklaim bahwa umat Islam adalah umat yang fanatik, extrim, dan tidak toleran. Dan ternyata Baratlah sesungguhnya yang fanatik, extrim, dan tidak toleran, khususnya terhadap umat Islam. (islamtoday.net, 12/7/2009)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.