Header Ads

Para Penguasa Turki Terengah-engah untuk Bergabung Dengan Uni Eropa

Setelah melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan Eropanya di Stockholm, ibukota Swedia, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmad Dawud Ihsanoglu berkata: “Kami yakin sekali bahwa rekan-rekan kami, orang-orang Perancis, Inggris, dan yang lainnya akan menjaga komitmen mereka.” Dia menambahkan: “Sudah pasti bahwa Turki dan Uni Eropa akan bersatu di masa depan.”

Ihsanoglu menilai bahwa penentangan oleh beberapa orang Eropa terhadap masuknya Turki kedalam Uni Eropa hanya menciptakan kebencian di antara rakyat Turki. Ia berkata: “Suara-suara negatif yang terus kami dengar dari beberapa negara di Uni Eropa hanya menciptakan kebencian di antara warga negara kami, dan menghambat usaha kami untuk melanjutkan reformasi.”

Ihsanoglu menjanjikan revolusi secara diam-diam untuk melaksanakan reformasi yang diminta oleh Eropa dari Turki sebagai syarat untuk masuknya Turki kedalam Uni Eropa. Ia mengatakan: “Sesungguhnya sedang berlangsung revolusi secara diam-diam di Turki, menjalankan reformasi yang jauh dari perhitungan sejak beberapa tahun yang lalu, dan terus berusaha untuk memenuhi komitmennya sesuai dengan semua kriteria Kopenhagen.”

Bukan rahasia lagi bahwa semua kriteria ini mengharuskan pembentukan lembaga demokrasi yang stabil, dan juga menyerukan untuk menghormati hak asasi manusia, serta melindungi kaum minoritas sesuai dengan pandangan Barat.

Mengapa para penguasa Turki tidak mengerahkan seluruh kemampuannya dan bersemangat untuk menyatukan umat Islam, dari pada bersemangat untuk masuk kedalam Uni Eropa; dan mengapa mereka tidak berupaya untuk menyatukan negeri-negeri kaum Muslim kedalam satu institusi, dari pada berupaya untuk menyatukan Uni Kristen Eropa, dan memperkuat koalisi mereka yang mungkar ini, disamping mereka adalah musuh-musuh umat Islam, bahkan mereka itu sangat memusuhinya!!! (al-aqsa.org, 12/9/2009)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.