Header Ads

Perundingan dengan Israel Adalah Perbuatan Keji

Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Abd Rabbih mengatakan pada hari Selasa pagi (24/11) bahwa melemahkan Otoritas Nasional dan meruntuhkan legitimasi Palestina telah menjadi misi keseharian yang dilakukan Hamas untuk diwujudkannya. Abd Rabbih mengatakan dalam sebuah wawancara radio untuk “Voice of Palestine” bahwa “jika perundingan tidak dilakukan dengan Hamas, maka hal itu dianggapnya sebagai perbuatan keji di antara perbuatan setan”. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa Otoritas Nasional Palestina adalah tangan kanan dan perpanjangan dari PLO dan lembaga-lembaganya.

*** ***


Tidak ada keraguan bahwa perundingan merupakan perbuatan keji di antara perbuatan setan, tanpa memandang siapa dia yang telah melakukan perundingan dengan pendudukan Yahudi, sebab Palestina, seluruh Palestina adalah tanah kharaj yang diberkati milik umat Islam. Sehingga tidak dapat seorang pun menyerahkan melalui perundingan atas tanah Palestina meski hanya sejengkal (seinci).

Perundingan apapun yang dilakukan dengan pendudukan Yahudi tidak dapat menghasilkan sesuatu yang sah (legal), baik yang melakukan itu atas nama Otoritas Palestina, atau atas nama “negara” rakasa, yang oleh beberapa pemimpin Fatah sendiri disamakan dengan “kandang” atau “kurungan” ayam.

Sehingga tidak ada sesuatu yang legitimasi, tidak untuk kepemimpinan, dan tidak pula untuk pemerintahan yang ada di bawah pendudukan, sampai semua pihak beraktivitas untuk meruntuhkan dan melemahkannya.

Ingat! Pemimpin Otoritas Palestina memerlukan izin dari pendudukan Israel ketika hendak melakukan perjalanan, para menteri dan anggota parlemen ditangkap di persimpangan jalan dan dari rumah-rumah mereka, bahkan para pemimpin aparat keamanan Otoritas Palestina juga ditangkap, padahal mereka selalu menemani para perwira pendudukan Israel kapan pun mereka menginginkan. Sementara itu, Otoritas Palestina tidak dan tidak akan pernah memiliki kekuatan.

Bahkan Otoritas Palestina sedang berada di puncak kelemahan dan kehinaan. Sehingga tidak memerlukan seorang pun untuk melemahkan dan meruntuhkannya.

Kemudian Otoritas Palestina dibelenggu dan dikendalikan berbagai persyaratan perjanjian keamanan yang tidak mungkin menjadikan Otoritas Palestina selain hanya menjadi tangan kanan bagi keamanan pendudukan Israel.

Dan dalam hal ini, yang paling pantas merasa terhina dan malu adalah Organisai Pembebasan Palestina (PLO), dan para pemimpinnya, sebab Otoritas Palestina ini adalah perpanjangannya, dan di antara perbuatan kejinya.

Apakah hal itu akan menghentikannya berjalan terengah-engah di belakang fatamorgana? Dan apakah hal itu akan menghentikan pertengkaran antara dua kekuasaan Ramallah dan Gaza untuk berebut kekuasaan yang sama? (pal-thr/hti)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.