Erdogan: Kami Akan Terus Mengekspos Kejahatan Israel
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu kemarin (31/1) mengatakan bahwa Turki akan terus secara tajam mengkritik Israel, dan menekankan bahwa Ankara tidak akan mundur dari mengekspos praktek-praktek keji Israel selama pasukan pendudukan melakukan agresi di wilayah Palestina.
Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV satelit "Feed" yang berbahasa Turki: "Untuk Israel, mereka harus mempertimbangkan kembali hubungannya dengan negara-negara tetangga dan ketepatan dan kehati-hatian dalam hubungan mereka dengan negara-negara tersebut, terutama Turki, yang memiliki masa lalu yang jaya dan meluas sejak ratusan tahun lalu - jika mereka ingin menjadi bagian dari dunia ini".
Perdana menteri Turki tersebut mengatakan bahwa negaranya akan melakukan pendekatan dalam mendeteksi praktek-praktek kejahatan yang dilakukan oleh Israel dan akan terus berlanjut pada tahap berikutnya.
"Negara kami tidak bisa hanya diam menjadi penonton, menyaksikan Israel melakukan pembunuhan kepada orang-orang yang tidak bersalah tanpa belas kasihan dan kami tidak bisa mentolerir Israel menggunakan bom fosfor, menghancurkan infrastruktur dan penghancuran segala sesuatu dan mengubah jalur Gaza menjadi penjara terbuka yang sangat tidak sesuai dengan perjanjian internasional dan hak asasi manusia," ujar Erdgan.
Erdogan menyerukan kepada Israel untuk berpikir dengan hati-hati bila kehilangan Turki sebagai partner akibat hasil dari praktik keji mereka, terutama perilaku yang dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Israel kepada duta besar Turki di Tel Aviv, yang sangat bertentangan dengan norma-norma diplomasi internasional.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan berbagai perjanjian antara Turki-Israel dalam iklim ketidakpercayaan Turki terhadap pemerintahan Israel. (fq/imo/ermslm)
Erdogan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV satelit "Feed" yang berbahasa Turki: "Untuk Israel, mereka harus mempertimbangkan kembali hubungannya dengan negara-negara tetangga dan ketepatan dan kehati-hatian dalam hubungan mereka dengan negara-negara tersebut, terutama Turki, yang memiliki masa lalu yang jaya dan meluas sejak ratusan tahun lalu - jika mereka ingin menjadi bagian dari dunia ini".
Perdana menteri Turki tersebut mengatakan bahwa negaranya akan melakukan pendekatan dalam mendeteksi praktek-praktek kejahatan yang dilakukan oleh Israel dan akan terus berlanjut pada tahap berikutnya.
"Negara kami tidak bisa hanya diam menjadi penonton, menyaksikan Israel melakukan pembunuhan kepada orang-orang yang tidak bersalah tanpa belas kasihan dan kami tidak bisa mentolerir Israel menggunakan bom fosfor, menghancurkan infrastruktur dan penghancuran segala sesuatu dan mengubah jalur Gaza menjadi penjara terbuka yang sangat tidak sesuai dengan perjanjian internasional dan hak asasi manusia," ujar Erdgan.
Erdogan menyerukan kepada Israel untuk berpikir dengan hati-hati bila kehilangan Turki sebagai partner akibat hasil dari praktik keji mereka, terutama perilaku yang dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Israel kepada duta besar Turki di Tel Aviv, yang sangat bertentangan dengan norma-norma diplomasi internasional.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan berbagai perjanjian antara Turki-Israel dalam iklim ketidakpercayaan Turki terhadap pemerintahan Israel. (fq/imo/ermslm)
Tidak ada komentar