Header Ads

Muslim Prancis Khawatir akan Bangkitnya Islamphobia

Paris - Dewan perwakilan tinggi Muslim Prancis pada hari Senin mengutuk keras serangan akhir pekan lalu di sebuah masjid di utara kota Paris dan menyerukan debat nasional mengenai Islamophobia.

Seorang vandalis mengecat tulisan "Islam keluar dari Eropa" dan "Perancis adalah untuk Perancis" di dinding dan pintu masuk masjid di Crepy-en-Valois pada malam Sabtu dan Minggu.

Dewan Perancis Iman Muslim mengatakan serangan tersebut adalah tren terbaru dalam kekerasan penargetan masjid selama beberapa bulan terakhir dan menyuarakan keprihatinan bagi kohesi nasional.

Dewan, yang anggota-anggotanya dipilih oleh Muslim Prancis, menyerukan otoritas Perancis segera mengambil tindakan untuk mengakhiri "rangkaian serangan memalukan dan penuh kebencian serta kata-kata tidak senonoh yang menargetkan tempat ibadah," khususnya masjid.

Hal ini mendesak Presiden Nicolas Sarkozy kembali memanggil komisi parlemen untuk memeriksa apa yang disebut sebagai "bangkitnya Islamophobia di Prancis".

Proposal ini dikeluarkan pada waktu akhir dari laporan yang dikeluarkan minggu lalu yang akan melarang kerudung Islam penuh (cadar).

Bulan lalu, sebuah masjid di kota selatan Castres menjadi sasaran oleh vandalis yang mengotori dengan tulisan swastika dan kata-kata "Sieg Heil" pada dinding luar masjid tersebut.

Presiden asosiasi Muslim lokal, Abdelmalek Bouregba, menyalahkan debat pemerintah tentang identitas nasional untuk kekerasan, dan mengatakan event itu telah melepaskan sentimen anti-Islam.

Penyerang menggantung kaki babi di pintu masjid dan telinga babi di pintu bersama dengan gambar bendera Prancis, kata Bouregba.

Perancis merupakan tempat tinggal Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan antara terdapat lima hingga enam juta Muslim.

(meo/voai)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.