Header Ads

PM Italia: Masa Depan Negara Yahudi Berada di Uni Eropa

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pada awal kunjungan tiga harinya ke Israel pada hari Senin kemarin (1/2) menyatakan bahwa masa depan negara Yahudi berada di Uni Eropa.

"Keinginan terbesar saya, sepanjang saya sebagai protagonis dalam politik, adalah untuk membawa Israel ke dalam keanggotaan Uni Eropa," kata pemimpin Italia itu di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Berlusconi juga berbicara tentang "persahabatan dan cintanya yang besar terhadap Israel dan masyarakatnya."

Netanyahu menyebut kunjungan - delapan menteri yang menyertai perdana menteri Italia Berlusconi dan akan mengadakan rapat kabinet bersama pada hari Selasa dengan mitra Israel - sebagai sesuatu yang "bersejarah."

"Saya memiliki hak istimewa untuk mengadakan kegiatan ini dengan salah satu teman terbesar Israel," katanya.

Sementara hubungan Israel dengan beberapa negara Eropa telah "dingin" karena konflik dengan Palestina, hubungan dengan Italia jauh lebih hangat, karena didorong oleh persahabatan pribadi antara kedua pemimpin.

Setelah ia menjabat awal tahun lalu, kunjungan pertama Netanyahu ke Eropa adalah Italia.

Berlusconi, yang bertandang ke parlemen Israel, mengatakan bahwa kunjungannya ke kamp kematian Auschwitz Nazi beberapa waktu lalu di Polandia telah mempengaruhi dukungannya kepada Israel.

"Sejak saat itu saya merasa menjadi bagian dari sejarah dan saya akan bertindak dengan cara yang saya pikir itu yang paling tepat untuk mendukung masyarakat Anda dan negara Anda," katanya.

"Ini adalah tugas saya untuk bertindak sehingga para pemimpin dunia tidak membuat kesalahan yang sama," katanya menekankan bahwa "ketidakpedulian" adalah akar penyebab dari Holocaust.

Netanyahu menanggapi dengan komentar-komentar yang tampaknya ditujukan untuk Iran, menyebut Iran sebagai musuh Israel "yang haus darah dan penuh kediktatoran," meskipun ia tidak mengidentifikasikan secara jelas republik Iran dengan nama.

"Kemanusiaan berdiri di depan salah satu percobaan terbesar sejak Perang Dunia II berakhir, oleh adanya upaya dari rezim ekstremis, seorang diktator yang haus darah, yang ingin memperoleh senjata nuklir dan membahayakan seluruh dunia," katanya.

Sebelum kunjungannya, Berlusconi telah menyatakan beberapa kritikan kepada Israel, koran Haaretz mengatakan bahwa PM Italia mengkritik kebijakan "pendudukan" Israel karena akan dapat menjadi penghalang bagi perdamaian.

"Saya ingin berkata kepada rakyat dan pemerintah Israel, sebagai teman, dengan tangan di hatiku, yang bertahan dengan kebijakan pendudukan, hal itu adalah suatu kesalahan," katanya.

Namun, Berlusconi memuji Netanyahu atas keberaniannya untuk memaksa pembekuan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.(fq/aby/ermslm)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.