Header Ads

Menhan Irak Berharap Pasukan AS Tinggal di Irak Hingga 2020

Berbeda dari keinginan mayoritas masyarakat Irak yang menginginkan pasukan asing segera enyah dari negara mereka karena semenjak pasukan pendudukan yang dipimpin AS masuk ke Irak, kehidupan mereka bukan lebih baik malah semakin sengsara dan menderita, namun keinginan rakyat Irak tersebut berbeda dengan keinginan dari pejabatnya.

Menteri Pertahanan Irak Abdul Qadir Jassim mengatakan ia berharap bahwa pasukan AS akan tetap di Irak sampai 2020 mendatang - dengan dalih karena program modernisasi angkatan bersenjata Irak belum selesai.

Dia berkata: "Tantangan terbesar kami adalah ada di tingkat keamanan dari transmisi keamanan dari pasukan AS ke pasukan Irak."

Rencana pembangunan tentara Irak, yang dibangun kembali dari awal sejak pasukan AS memimpin invasi pada tahun 2003, saat ini memiliki 197 ribu prajurit dan baru akan selesai total pada tahun 2020."

Dia melanjutkan: "Saya tidak bisa mengatakan bahwa Irak tidak membangun tentaranya sebagai tentara modern."

Washington sendiri telah menarik pasukannya dari kota-kota besar di Irak dan berharap akan mengurangi jumlah pasukannya menjadi 50 ribu personil pada akhir bulan Agustus tahun ini.

Namun, komandan pasukan AS di Irak menunjukkan bahwa proses penarikan pasukan AS akan sedikit terlambat jika situasi keamanan menjadi semakin memburuk setelah pemilihan umum pada bulan Maret ini.

Tentara AS di Irak berpatroli bersama dengan pasukan keamanan Irak dan juga menyediakan perlengkapan dan pelatihan bagi seluruh personil militer Irak. (fq/imo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.