Header Ads

Derita Seorang Muslim dalam Penjara Isolasi Amerika

New York - Penderitaan seolah menjadi sahabat setia seorang Muslim bernama Syed Fahad Hashmi yang kini ditahan pemerintah Amerika Serikat (AS) di New York. Dia adalah tahanan yang harus mendekam di penjara tanpa kejelasan. Kini dia tengah menunggu proses peradilan yang bakal datang entah kapan.

Dia dikurung di sel kecil dengan pantauan kamera selama 24 jam setiap hari. Dia juga harus mandi dan buang hajat dengan pantauan penuh lensa kamera. Setiap hari, Fahad tidak pernah punya kesempatan untuk melihat matahari. Dinding penjara juga membuatnya tak pernah melihat rekan sesama tahanan, juga tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain.

Yang lebih memprihatinkan, seperti dilaporkan, The Huffington Post, dia juga dilarang untuk shalat berjamaah. Setiap hari, dia juga harus pindah dari satu ruang isolasi ke ruang isolasi yang lain. Hingga saat ini, dia telah menjalani penderitaan seperti ini selama beberapa tahun terakhir.

Anggota keluarga yang hendak menjenguk pun harus menjalani proses pemeriksaan yang sangat ketat. Fahad adalah pria yang tumbuh di Queens. Penahanan terjadi saat ini memberikan ceramah kepada para aktivis Muslim di Brooklyn College. Sebelum ditahan, dia sempat menyelesaikan program master dalam bidang hubungan internasional di London.

Dia dituduh terlibat jaringan Al Qaeda. Barang bukti yang dijadikan dasar tuduhan adalah tumpukan jas hujan, ponco, juga kaus kaki di tempat tinggalnya. Petugas keamanan meyakini bahwa semua barang tersebut akan dikirim ke Afghanistan. Para pendukungnya membuat website untuk menggalang pendapat di www.freefahad.com. (republika.co.id)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.