Header Ads

Militer Pakistan Membunuh 73 Penduduk Sipil

Militer Pakistan melakukan serangan pemboman dari udara terhadap wilayah Khyber, yang beribukota Peshawar, dan tak kurang 73 orang tewas. Di mana pesawat jet tempur Pakistan yang terlibat dalam operasi militer, melakukan pemboman berdasarkan informasi intelijen, di mana Taliban yang berada dekat kota Orakzai, semuanya tewas.

Militer Pakistan mengkorfimasi korban yang tewas semuanya dalam serangan itu, Taliban, tidak ada korban sipil. Tetapi, para tetua suku di wilayah Orakzai, menegaskan yang tewas tidak ada Taliban, tetapi semuanya penduduk sipil. Sementara itu, pejabat setempat pemerintah bersedia memberikan konpensasi bagi warganya yang tewas akibat serangan udara.

Di wilayah lainnya, yang dekat dengan perbatasan Afghanistan, pesawat tanpa awak (drone) menjatuh bom, dan menewaskan 13 orang penduduk sipil.

Juru bicara militer Pakistan Mayor Jendral Athar Abbas, berbicara kepada kantor berita AP (Associated Press), Senin kemarin, mengatakan serangan udara itu, berdasarkan informasi intelijen Pakistan, di mana dekat Orakzai telah berlangsung pertemuan besar antara para pejuang Taliban. Athar menolak yang tewas itu adalah para penduduk sipil. Mereka yang tewas adalah para militan Taliban,yang menjad target operasi militer Pakistan, ujar Athar kepada AP

Sementara pejabat lokal menyatakan kepada BBC, menegaskan, "Semua yang tewas penduduk sipil, yang tidak berdosa", tegas mereka. "Korban termasuk wanita dan anak-anak. Dan puluhan lainnya yang mengalami luka-luka", tambah mereka.

Sementara itu, pejabat lokal menjanjikan akan memberikan konpensasi kepada keluarga korban yang tewas, sebesar $ 100.00 dolar Amerika. Para pejabat lokal sangat marah dengan peristiwa ini. Mereka mengatakan ini sebuah tragedi kemanusiaan yang mengerikan, ucap mereka.

Tindakan milier Pakistan yang berlebihan, tak lain, akibat tekanan dari AS, yang mendorong militer Pakistan untuk memerangi Taliban dan Al-Qaidah. Ini merupakan dampak langsung dari kunjungan panglima militer Pakistan, ke AS, belum lama ini. (m/bbc/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.