3 Tentara NATO Tewas di Afghanistan
Perang di Afghanistan telah menewaskan tiga tentara asing di tengah adanya peningkatan serangan terhadap pasukan pimpinan Amerika di negara itu.
NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat kemarin (14/5) menyatakan bahwa tentara mereka tewas dalam serangan terpisah selama 24 jam terakhir.
Seorang tentara Kanada tewas dalam ledakan saat patroli berjalan kaki di provinsi selatan Kandahar. Sebelumnya seorang tentara Amerika tewas dalam sebuah serangan Taliban di Afghanistan timur. Seorang tentara NATO yng lain tewas dalam ledakan bom di wilayah selatan, menurut pernyataan itu.
Hampir 200 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun 2010 ini.
Menurut pengumuman resmi, 2009 adalah tahun paling mematikan bagi tentara asing dengan total 520 tentara pimpinan Amerika tewas dalam aksi militer di Afghanistan.
Invasi ke Afganistan di bawah kepemimpinan AS, diluncurkan dengan tujuan resmi untuk membatasi Taliban dan membawa perdamaian dan stabilitas di negara itu. Namun, sembilan tahun kemudian, Afghanistan masih tetap tidak stabil dan warga sipil tetap harus membayar harga mahal.(fq/prtv/eramuslim.com)
NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat kemarin (14/5) menyatakan bahwa tentara mereka tewas dalam serangan terpisah selama 24 jam terakhir.
Seorang tentara Kanada tewas dalam ledakan saat patroli berjalan kaki di provinsi selatan Kandahar. Sebelumnya seorang tentara Amerika tewas dalam sebuah serangan Taliban di Afghanistan timur. Seorang tentara NATO yng lain tewas dalam ledakan bom di wilayah selatan, menurut pernyataan itu.
Hampir 200 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun 2010 ini.
Menurut pengumuman resmi, 2009 adalah tahun paling mematikan bagi tentara asing dengan total 520 tentara pimpinan Amerika tewas dalam aksi militer di Afghanistan.
Invasi ke Afganistan di bawah kepemimpinan AS, diluncurkan dengan tujuan resmi untuk membatasi Taliban dan membawa perdamaian dan stabilitas di negara itu. Namun, sembilan tahun kemudian, Afghanistan masih tetap tidak stabil dan warga sipil tetap harus membayar harga mahal.(fq/prtv/eramuslim.com)
Tidak ada komentar