Header Ads

Batal Disidang, Yahudi Pembunuh Orang Arab Dianggap Gila

Yaakov Teitel, pria Israel yang ditahan tahun lalu karena melakukan pembunuhan dua orang warga Palestina, dinilai tidak dalam kondisi yang layak untuk diajukan ke pengadilan. Demikian menurut hasil evaluasi oleh psikiater Distrik Yerusalem yang disampaikan Selasa (4/5).

Teitel, yang bertempat tinggal di pemukiman Yahudi Shvut Rachel, November 2009 dituntut atas pembunuhan dua orang Palestina dan percobaan pembunuhan tiga orang lainnya, termasuk profesor Universitas Hebrew Zeev Sternhell dan seorang remaja Ariel, Ami Ortiz. Ortiz yang berasal dari keluarga Yahudi Messiah, terluka parah akibat bom yang diletakkan dalam kado hari raya Purim pada Maret 2008.

Saat ditahan, Teitel mengaku telah menanam bom dalam kado tersebut, dan menyebut keluarga Ortiz sebagai "misionaris yang berusaha menjerat orang-orang Yahudi yang lemah."

Tiga bulan terakhir, Teitel dirawat dan dipantau oleh dokter jiwa di Rumah Sakit Sha'ar Menashe, Yerusalem, karena kondisi kejiwaannya belum bisa disimpulkan.

Dalam evaluasi yang diserahkan ke pengadilan Selasa lalu, dokter jiwa dari Distrik Yerusalem menulis bahwa Teitel dinyatakan tidak dalam kondisi baik, terkait dengan tuduhan yang didakwakan kepadanya.

Teitel harus tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya, hingga dia benar-benar dinyatakan gila secara resmi dalam setiap kasus yang dituduhkan.

Namun demikian, hasil evaluasi tersebut sudah cukup untuk menghalangi pengadilan menyidangkan kasusnya. Teitel tidak akan duduk di kursi pesakitan hingga kondisi kejiwaannya dinyatakan membaik.

Menanggapi hasil evaluasi tersebut, anggota Knesset yang juga ketua Partai Persatuan Arab List-Ta'al, Ahmed Tibi, berkata, "Saya sangat terkejut dengan begitu mudahnya para Yahudi pembunuh dinyatakan tidak layak untuk diadili."

"Orang Arab yang menembak Yahudi di Israel disebut teroris, tapi Yahudi yang menembak orang Arab dinyatakan gila," kata Tibi.

"Ini adalah sistem gila, dan para psikiater dan orang-orang yang terlibat didalamnya harus disadarkan," imbuhnya.

Anggota Knesset yang lain, Taleb Al-Sana, juga memberikan tanggapan atas evaluasi tersebut. "Dia (Teitel) adalah orang gila paling canggih yang saya tahu, yang merencanakan serangkaian serangan teror atas orang-orang Arab dan kelompok kiri. Jika dalam hal ini ia dinyatakan tidak layak diajukan ke pengadilan, maka tidak ada seorang pun yang layak."

Mohammed Barakeh, anggota Knesset dan Ketua Partai Hadasah berkata, "Seperti yang sudah diduga dan menurut tradisi, seorang teroris pembunuh orang Arab (pasti) akan dinyatakan tidak layak diajukan ke pengadilan."

"Pria yang mengejutkan setiap orang dengan kejahatan canggihnya, dinyatakan tidak layak diajukan ke meja hijau. Ini membuktikan sistem hukum Israel tidak layak untuk menegakkan keadilan," katanya.

"Darah orang Arab tidak dianggap darah dalam sistem hukum Israel, sepanjang terorisnya seperti yang satu ini (Teitel)," tambah Barakeh. (di/hrtz/www.hidayatullah.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.