Lima Warga Sipil Kembali Tewas di Bunuh Tentara NATO
Khost - Pejabat Afghanistan mengatakan serangan Sabtu pagi itu terjadi di kabupaten Musa Khel, provinsi Khost.
Pejabat tersebut mengatakan serangan NATO di Afghanistan Timur menewaskan lima warga sipil, termasuk tiga anak.
NATO mengatakan pasukan Afghanistan dan internasional melancarkan serangan udara dalam operasi melawan jaringan pejuang Haqqani di sepanjang perbatasan provinsi Khost dan Paktiya. Dikatakan, pasukan internasional mengecek laporan tentang korban sipil dan akan menerima tanggungjawab penuh jika warga sipil terluka akibat tembakan tanpa sengaja.
Korban yang berjatuhan di hari Sabtu itu bertepatan dengan pernyataan Sekjen PBB Ban Ki-moon bahwa kekerasan di Afghanistan makin buruk.
Dalam sebuah laporan, Ban mengatakan jumlah insiden kekerasan dalam tiga bulan pertama tahun ini meningkat secara sigfnifikan dibanding jumlah korban pada periode yang sama tahun 2009.
Laporan itu mengatakan, jumlah korban bom pinggir jalan naik 94 persen, serangan oleh Taliban mengalami kenaikan 45 persen, sementara serangan Istyshad (meledakkan diri) meningkat dua kali lipat.
Laporan itu mengatakan sebagian besar kekerasan terjadi di daerah-daerah bagian selatan dan tenggara Afghanistan, dan menunjukkan kemampuan yang meningkat jaringan Taliban yang berhubungan dengan al-Qaidah.
Pejuang Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan internasional dan warga sipil Afghanistan yang mempunyai hubungan dengan pemerintah menjelang operasi NATO untuk mengamankan provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. (voa-islam.com)
Pejabat tersebut mengatakan serangan NATO di Afghanistan Timur menewaskan lima warga sipil, termasuk tiga anak.
NATO mengatakan pasukan Afghanistan dan internasional melancarkan serangan udara dalam operasi melawan jaringan pejuang Haqqani di sepanjang perbatasan provinsi Khost dan Paktiya. Dikatakan, pasukan internasional mengecek laporan tentang korban sipil dan akan menerima tanggungjawab penuh jika warga sipil terluka akibat tembakan tanpa sengaja.
Korban yang berjatuhan di hari Sabtu itu bertepatan dengan pernyataan Sekjen PBB Ban Ki-moon bahwa kekerasan di Afghanistan makin buruk.
Dalam sebuah laporan, Ban mengatakan jumlah insiden kekerasan dalam tiga bulan pertama tahun ini meningkat secara sigfnifikan dibanding jumlah korban pada periode yang sama tahun 2009.
Laporan itu mengatakan, jumlah korban bom pinggir jalan naik 94 persen, serangan oleh Taliban mengalami kenaikan 45 persen, sementara serangan Istyshad (meledakkan diri) meningkat dua kali lipat.
Laporan itu mengatakan sebagian besar kekerasan terjadi di daerah-daerah bagian selatan dan tenggara Afghanistan, dan menunjukkan kemampuan yang meningkat jaringan Taliban yang berhubungan dengan al-Qaidah.
Pejuang Taliban telah meningkatkan serangan terhadap pasukan internasional dan warga sipil Afghanistan yang mempunyai hubungan dengan pemerintah menjelang operasi NATO untuk mengamankan provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. (voa-islam.com)
Tidak ada komentar