Header Ads

Ketegangan di Kashmir Memuncak, Rakyat Tuntut Kemerdekaan dari India


Konflik di wilayah Kahsmir India yang kembali memanas selama dua bulan belakangan ini makin meruncing akibat tindakan sewenang-wenang aparat pada warga Kashmir India yang mayoritas muslim. Hari Rabu (18/8) mereka turun ke jalan menyusul tewasnya seorang warga Kashmir oleh aparat kepolisian India.

Warga di kota-kota pinggiran Srinagar--ibokota Kashmir--yang jumlahnya ribuan itu melakukan aksi protes dengan membakar ban, membuat barikade di jalan-jalan, melempari aparat keamanan India dengan batu sambil meneriakkan slogan-slogan pro-kemerdekaan. Sementara polisi India menggunakan gas air mata dan pentungan untuk membubarkan para demonstran.

Ketegangan di Kashmir memuncak setelah seorang warga Kashmir luka parah akibat dipukuli polisi saat protes anti pemerintah India di kota Anantnag pada Jumat pekan lalu. Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, warga Kashmir yang itu dikabarkan meninggal dunia hari Selasa kemarin yang memicu kemarahan warga Kashmir.

Selama dua bulan belakangan ini, aksi unjuk rasa warga Kashmir yang menuntut kemerdekaan dari India meningkat. Hampir setiap hari berlangsung aksi demonstrasi yang kadang berakhir bentrok dengan aparat India. Selama aksi protes yang terjadi dua bulan ini, jumlah warga Kashmir yang tewas oleh aparat keamanan India mencapai 59 orang dan ribuan orang lainnya luka-luka. Warga Kashmir menuding polisi India yang lebih dulu melakukan kekerasan terhadap warga yang sedang melakukan aksi unjuk rasa damai.

Pemerintah India memberlakukan jam malam dan pembatasan gerak warga untuk meredam aksi-aksi unjuk rasa di Kashmir. Meski demikian, sejumlah analis politik menyatakan pembatasan itu tidak akan menghentikan gerakan "kekuatan rakyat" Kashmir yang menginginkan lepas dari kekuasaan India.

Para analis politik itu mengatakan, aksi-aksi protes yang sering dilakukan warga Kashmir selama dua tahun belakangan ini memberikan semangat baru bagi rakyat Kashmir untuk memperjuangkan kemerdekaannya dari India.

Wilayah Kashmir menjadi rebutan India dan Pakistan yang berujung pada konflik yang sudah berlangsung selama 60 tahun itu. Gerakan perlawanan rakyat Kahsmir terhadap kekuasaan pemerintah India mulai bangkit pada tahun 1989 dan selama perlawanan itu sudah puluhan ribu rakyat Kashmir yang menjadi korban penindasan aparat kepolisian dan militer India. (ln/prtv/EM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.