Header Ads

Teroris Israel Tembakkan Gas Air Mata, Seorang Bayi Syahid

Kebrutalan teroris Israel belum berhenti di dekat al-Quds, Yerussalem, Palestina. Seorang bayi berusia 14 bulan, Muhammad Abu Sneneh meninggal dunia setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh polisi teroris Israel selama bentrokan dengan warga Palestina, Jumat, 24/09/2010. Sebelumnya, bentrokan terjadi antara warga dengan teroris Israel. Dua warga Palestina syahid ditembak mati penjaga pemukim Israel. Petugas medis mengatakan bayi tersebut syahid setelah gas air mata ditembakkan pada penduduk dan rumah-rumah mereka di Al-Isawiya.

Bentrokan di kota yang diduduki telah berlangsung sejak Rabu, ketika seorang penjaga keamanan Yahudi menembak mati dua warga Palestina di Silwan.

Istri Samer Sarhan 28 tahun salah seorang warga Palestina yang syahid pada hari Rabau, telah dibawa ke rumah sakit pada malam Jumat setelah menghirup gas air mata, kata petugas medis.

Pada hari Kamis, penduduk setempat melaporkan, pasukan Israel menembakkan gas air mata di rumah Sarhan di Silwan memicu bentrokan lebih lanjut.

Sarhan dimakamkan pada hari Rabu, dihadiri lebihd ari 1000 pelayat, bentrokan terjadi dan penjaga perbatasan Israel menembakkan gas air mata dan peluru baja berlapis karet pada prosesi pemakaman.

Pos-pos pemeriksaan dipasang di pintu masuk ke beberapa lingkungan, memicu bentrokan warga dengan pasukan Israel di beberapa daerah, termasuk al-Isawiya dan kamp pengungsi Shu'fat, di mana pembatasan terjadi untuk mencegah setiap gerakan masuk dan keluar dari daerah tersebut.

Penjajah Israel menduduki al-Quds Timur bersama dengan Tepi Barat selama perang Enam Hari tahun 1967 dan mencaploknya, melanggar hukum internasional, meskipun ditentang masyarakat internasional.

Insinyur Bahir Salih, perwakilan Kantor Media Hizbut Tahrir Palestina, menyerukan mobilisasi tentara kaum Muslim segera untuk mendukung rakyat Al-Quds (Yerussalem) dan melindungi mereka dari agresi Israel.

"Rakyat Palestina tidak yatim, mereka sebenarnya anak-anak dari 1,5 miliar umat, yang wajib, bersama dengan pasukan mereka, untuk mendukung anak-anak mereka di Palestina," kata Salih. [m/f/mna/prstv/syabab.com

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.