Header Ads

HTI Kembali Serukan Tolak Kedatangan Obama

Sudah dua kali Presiden Amerika Barak Obama hendak datang ke negeri ini sebanyak itu pulalah Hizbut Tahrir bersama para ulama menolak kedatangannya. November 2010 nanti Obama kembali berencana akan datang.

“Kita harus menolak lagi kedatangan presiden negara penjajah itu!” pekik pimpinan DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ust. Rokhmat S Labib dalam sanbutan acara Silaturahmi HTI bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat, Ahad (17/10) di Gedung Balai Pustaka, Jakarta.

Kepada sekitar 1100 ulama dan tokoh masyarakat yang hadir Rokhmat menegaskan Amerika dan antek-anteknya dengan berbagai cara terus mencitraburukan Islam dengan berbagai fitnah, diantaranya denga isu terorisme. Tujuannya untuk menjauhkan kaum muslim dari pemahaman yang benar tentang syariah dan khilafah.

Amerika dan antek-anteknya selalu menyatakan bahwa para teroris itu mendukung atau bertujuan untuk menegakkan Daulah Islam atau Khilafah Islam.

“Artinya isu terorisme, adalah isu yang diangkat untuk menakut-nakuti orang agar menjauh dari tegaknya syariah dan khilafah,” tegasnya.

Karena Amerika dan antek-anteknya selalu menyatakan bahwa salah satu ciri-ciri teroris itu mendukung atau bertujuan untuk menegakkan Daulah Islam atau Khilafah Islam.

Dengan logika yang sama, sebenarnya dapat dikatakan para koruptor, pelacur, dan pemabuk, itu mendukung atau berupaya untuk menegakkan sistem kufur demokrasi. Karena bila mereka ditanya, pilih syariah atau demokrasi pastilah mereka lebih memilih demokrasi.

“Apakah kita akan menyatakan bahwa ciri-ciri koruptor, pelacur, dan pemabuk itu ingin menegakkan demokrasi?” tanyanya retorik kemudian disambut tawa hadirin.

Di akhir sambutannya Rokhmat menegaskan, kaum Muslim harus memiliki agenda yang jelas, dan jangan sampai dibelokkan oleh isu-isu yang dibuat oleh kaum penjajah Amerika dan antek-anteknya. Sebaliknya berbagai isu yang ada harus dijadikan poin untuk menjelaskan kepada umat bahwa itu semua muncul karena tidak diterapkannya syariah Islam.[hti]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.