Menhan AS: "Peluang Tutup Kamp Guantanamo Sangat, Sangat Kecil"
Pemerintah AS tak pernah berniat menutup kamp penjara Guantanamo, meski janji menutup "kamp penyiksaan" itu diucapkan langsung Presiden AS Barack Obama.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Militer di Senat AS mengungkapkan bahwa peluang untuk untuk menutup kamp Guantanamo "sangat, sangat kecil."
Kamp Guantanamo merupakan kamp penjara yang dikendalikan oleh angkatan laut AS. Kamp yang berlokasi di Teluk Guantanamo, Kuba itu dibangun oleh AS pascaserangan 11 September 2001 dan AS menggelar kampanye antiteror ke seluruh dunia. Kamp Guantanamo dijadikan tempat penahanan para tersangka pelaku serangan dan orang-orang yang dicurigai sebagai teroris atau dicurigai sebagai anggota Al-Qaida, dari berbagai negara.
Belakangan terungkap bahwa para personel militer AS di kamp tersebut melakukan penyiksaan dan pelecehan yang brutal terhadap para tahanan, dan mencoreng citra AS sebagai negara yang mengklaim menghormati hak asasi manusia. Ketika Obama terpilih menjadi presiden, salah satu janjinya adalah segera menutup kamp yang kontroversial itu. Tapi janji yang diucapkan sejak setahun lalu, tak pernah terealisasi dengan bermacam dalih.
Dalam rapat dengar pendapat antara Departemen Pertahanan dan Senat, Kamis (17/2), Gates mengklaim bahwa seperempat tawanan Guantanamo yang sudah dibebaskan, kembali melakukan aktivitas terorisme.
Ditanya Senat apakah para tersangka teroris yang dianggap "kelas kakap" tetap akan ditahan jika kamp Guantanamo ditutup, Gates hanya menjawab, "Saya pkir, jawaban yang jujur untuk pertanyaan itu adalah 'kami tidak tahu'."
Saat ini masih tersisa 170 tawanan di kamp Guantanamo. Nasib mereka tak menentu karena tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah AS apakah akan memproses mereka secara hukum. Sementara, Presiden Barack Obama sudah menandatangani draft undang-undang yang melarang tersangka terorisme yang ditahan di Guantanamo, diadili di pengadilan AS. (ln/prtv/eramuslim)
Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Militer di Senat AS mengungkapkan bahwa peluang untuk untuk menutup kamp Guantanamo "sangat, sangat kecil."
Kamp Guantanamo merupakan kamp penjara yang dikendalikan oleh angkatan laut AS. Kamp yang berlokasi di Teluk Guantanamo, Kuba itu dibangun oleh AS pascaserangan 11 September 2001 dan AS menggelar kampanye antiteror ke seluruh dunia. Kamp Guantanamo dijadikan tempat penahanan para tersangka pelaku serangan dan orang-orang yang dicurigai sebagai teroris atau dicurigai sebagai anggota Al-Qaida, dari berbagai negara.
Belakangan terungkap bahwa para personel militer AS di kamp tersebut melakukan penyiksaan dan pelecehan yang brutal terhadap para tahanan, dan mencoreng citra AS sebagai negara yang mengklaim menghormati hak asasi manusia. Ketika Obama terpilih menjadi presiden, salah satu janjinya adalah segera menutup kamp yang kontroversial itu. Tapi janji yang diucapkan sejak setahun lalu, tak pernah terealisasi dengan bermacam dalih.
Dalam rapat dengar pendapat antara Departemen Pertahanan dan Senat, Kamis (17/2), Gates mengklaim bahwa seperempat tawanan Guantanamo yang sudah dibebaskan, kembali melakukan aktivitas terorisme.
Ditanya Senat apakah para tersangka teroris yang dianggap "kelas kakap" tetap akan ditahan jika kamp Guantanamo ditutup, Gates hanya menjawab, "Saya pkir, jawaban yang jujur untuk pertanyaan itu adalah 'kami tidak tahu'."
Saat ini masih tersisa 170 tawanan di kamp Guantanamo. Nasib mereka tak menentu karena tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah AS apakah akan memproses mereka secara hukum. Sementara, Presiden Barack Obama sudah menandatangani draft undang-undang yang melarang tersangka terorisme yang ditahan di Guantanamo, diadili di pengadilan AS. (ln/prtv/eramuslim)
Tidak ada komentar