Tiga Tentara Inggris Tewas di Provinsi Helmand Afghanistan
Tiga tentara Inggris dari pasukan pimpinan Amerika tewas dalam dua insiden terpisah di provinsi Helmand Afghanistan, Departemen Pertahanan Inggris mengatakan.
Menurut kementerian, seorang tentara dari Batalion ke-2, Resimen Parasut, tewas oleh improvisasi alat peledak saat berpatroli di provinsi ini, sementara dua tentara lainnya tewas sebelumnya dalam tembak menembak dengan Taliban di Camp Bastion di propinsi Helmand.
Juru bicara Camp Bastion, Komandan Martin Tinworth, mengatakan peristiwa 'pertempuran' itu sekarang sedang diselidiki.
Inggris adalah penyumbang terbesar kedua - setelah AS - dalam NATO Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan.
Ada sekitar 9.500 pasukan di Afghanistan dan sebagian besar dari mereka berada di Helmand pusat.
Tahun lalu merupakan tahun paling berdarah bagi pasukan asing di Afghanistan - dengan lebih dari 711 tentara asing tewas.
Invasi Afghanistan berlangsung dengan tujuan resmi membatasi Taliban dan membawa perdamaian dan stabilitas negara. Sembilan tahun berlalu, Afghanistan tetap tidak stabil dan warga sipil tetap membayar harga mahal akibat perang tersebut. (fq/prtv/eramuslim)
Menurut kementerian, seorang tentara dari Batalion ke-2, Resimen Parasut, tewas oleh improvisasi alat peledak saat berpatroli di provinsi ini, sementara dua tentara lainnya tewas sebelumnya dalam tembak menembak dengan Taliban di Camp Bastion di propinsi Helmand.
Juru bicara Camp Bastion, Komandan Martin Tinworth, mengatakan peristiwa 'pertempuran' itu sekarang sedang diselidiki.
Inggris adalah penyumbang terbesar kedua - setelah AS - dalam NATO Pasukan Bantuan Keamanan Internasional di Afghanistan.
Ada sekitar 9.500 pasukan di Afghanistan dan sebagian besar dari mereka berada di Helmand pusat.
Tahun lalu merupakan tahun paling berdarah bagi pasukan asing di Afghanistan - dengan lebih dari 711 tentara asing tewas.
Invasi Afghanistan berlangsung dengan tujuan resmi membatasi Taliban dan membawa perdamaian dan stabilitas negara. Sembilan tahun berlalu, Afghanistan tetap tidak stabil dan warga sipil tetap membayar harga mahal akibat perang tersebut. (fq/prtv/eramuslim)
Tidak ada komentar