Header Ads

Obama Dukung Intervensi Militer ke Libya, Rusia Menolak

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa opsi militer oleh pasukan NATO di antara berbagai pilihan yang bisa diterapkan untuk Libya.

"Sementara itu, kami punya NATO, sebagaimana kami bicara dalam konsultasi di Brussels sekitar berbagai pilihan yang potensial, termasuk opsi militer yang potensial dilakukan, sebagai tanggapan terhadap kekerasan yang terus berlangsung dalam Libya," kata Obama setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard di Gedung Putih.

Dia mengatakan penguasa Libya Kolonel Muammar Gaddafi dan loyalisnya harus bertanggung jawab atas berlangsungnya kekerasan di negara itu.

"Dan saya pikir Perdana Menteri Gillard dan saya telah berbagi keyakinan yang kuat bahwa kekerasan yang telah terjadi dan dilakukan oleh pemerintah di Libya tidak dapat diterima," katanya di Kantor Oval.

Pernyataan Obama ini datang pada saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow menentang segala bentuk intervensi asing dan terutama intervensi militer sebagai alat untuk menyelesaikan krisis di Libya.

Lavrov menegaskan bahwa Libya harus menyelesaikan masalah mereka sendiri.

"Kami tidak mendukung intervensi militer asing dan terutama sebagai sarana untuk menyelesaikan krisis di Libya. Libya harus menyelesaikan masalah mereka sendiri," kata Lavrov dikutip oleh kantor berita Rusia mengatakan pada hari Senin kemarin (7/3).

Pada bagian lain, Obama mengatakan dia baru saja memberi tambahan $ 15 juta yang akan diberikan kepada organisasi-organisasi kemanusiaan yang bekerja di Libya.(fq/prtv/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.