Header Ads

Gara-gara Berjilbab, Saziyenur Erdogan Batal Terima Penghargaan

Seorang siswi SMA Adana di Turki terpaksa harus menelan kekecewaan setelah ia dibatalkan menerima penghargaan secara terbuka sebagai hasil kemenangannya dalam kontes puisi hanya karena dirinya mengenakan jilbab.

Insiden ini juga merupakan sumber kekecewaan baik bagi sang gadis dan ibunya, yang ibunya dulu juga mengalami perlakuan yang sama karena mengenakan jilbab 20 tahun yang lalu.

Şaziyenur Erdogan menduduki peringkat pertama dalam lomba puisi yang diselenggarakan dalam kesempatan sebuah peringatan kepolisian. Sebuah upacara penghargaan diadakan di Atatürk Park Adana. Kepolisian Adana menelpon keluarga Erdogan dan berkata Şaziyenur akan menerima penghargaan pada saat upacara setelah membaca puisinya. Namun, ternyata Erdogan tidak diundang ke panggung untuk mengambil penghargaan itu karena jilbab yang ia kenakan. Dia mengumpulkan penghargaannya itu setelah upacara berakhir dan semua orang telah meninggalkan taman.

Insiden ini menarik reaksi keras dari keluarganya. Ibunya Serpil Erdogan mengatakan bahwa ia dikeluarkan dari universitas karena jilbabnya 20 tahun yang lalu. "Hal ini mengkhawatirkan karena tidak ada yang berubah sejak saat itu," katanya penuh emosi.

Menurut Şaziyenur, semuanya pada awalnya normal selama upacara. Pada saat pidato yang disampaikan dalam acara itu, para siswa yang ikut kompetisi bersiap-siap untuk tampil di panggung.

Namun, Şaziyenur diminta untuk memanggil orang tuanya. Kepala Polisi Adana Shalih Kesmez mendapat pemberitahuan bahwa siswa yang menempati peringkat pertama dalam kompetisi lomba puisi mengenakan jilbab, dan kepala polisi dilaporkan memerintahkan anak buahnya untuk menghentikan Şaziyenur naik ke atas podium. Şaziyenur akhirnya batal tampil diatas podium untuk menerima penghargaan, namun mereka yang menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam kompetisi diberikan penghargaan kepada mereka.

Setelah upacara itu berakhir, seorang polisi memberikan Şaziyenur penghargaan miliknya yang menyebabkan gadis itu menangis.

Ibunya, Serpil Erdogan juga sangat kecewa setelah kejadian tersebut. "Kami sangat senang ketika putri kami menduduki peringkat pertama dalam kompetisi, tapi kami sangat sedih oleh perlakuan yang menimpa anak kami," katanya.(fq/wb)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.