Header Ads

Astaghfirullah, 1.100 Perempuan Diperkosa Setiap Hari di Kongo

Lebih dari 1.100 perempuan dan anak-anak perempuan diperkosa setiap hari di Republik Demokratik Kongo, data menunjukkan bahwa tingkat kekerasan seksual menjadi 26 kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, menurut sebuah penelitian terbaru.


Penelitian yang diterbitkan hari Selasa kemarin (10/5) dalam The American Journal of Public Health, mengatakan bahwa lebih dari 400.000 perempuan dan anak-anak perempuan, berusia antara 15 hingga 49, diperkosa di negara Afrika Tengah yang dirobek oleh perang selama periode 12 bulan di tahun 2006 hingga 2007, AFP melaporkan.

PBB sebelumnya melaporkan bahwa 15.000 perempuan diperkosa pada periode yang sama.
Amber Peterman, penulis utama penelitian itu, mengatakan, "Hasil penelitian kami memastikan bahwa perkiraan sebelumnya perkosaan dan kekerasan seksual sesungguhnya lebih parah dari laporan yang ada."

"Bahkan baru-baru ini, angka yang jauh lebih tinggi masih merupakan perkiraan konservatif dari prevalensi kekerasan seksual karena secara kronis tidak dilaporkan akibat stigma, impunitas, perasaan malu yang dirasakan, dan adanya pengucilan," tambahnya.

Human Rights Watch melaporkan bahwa kekerasan seksual di Kongo pada tahun 2009 dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2008.

"Jika penilaian ini adalah akurat, maka prevalensi saat ini kekerasan seksual mungkin bahkan lebih tinggi dari perkiraan yang kami sarankan," kata Peterman.

Penelitian ini tidak mengumpulkan data tentang kekerasan seksual di antara perempuan muda dari usia 15 tahun atau wanita yang lebih tua berusia lebih dari 49 tahun dan tidak termasuk kekerasan seksual di antara anak laki-laki.

"Meskipun beban kekerasan seksual di kalangan kelompok-kelompok ini tidak pasti, review dari catatan dari 4.133 wanita yang mengunjungi Rumah Sakit Panzi di Sud Kivu menunjukkan bahwa enam persen lebih wanita muda dari usia 16 tahun dan 10 persen wanita yang lebih tua dari 65 tahun yang 'berobat' ke rumah sakit," kata penelitian tersebut.

Kongo timur telah mengalami siklus kekerasan tak berkesudahan sejak tahun 1998.

Perang di Kongo telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan telah menyebabkan 5,4 juta orang tewas.(fq/prtv/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.