Header Ads

AS Menekan Mesir untuk Melepaskan Mata-Mata Israel

Amerika Serikat meningkatkan tekanan mereka kepada Mesir untuk melepaskan agen spionase Israel yang memiliki dua kewarganegaraan Amerika-Israel.

Gary Ackerman dari Komite Urusan Luar Negeri DPR AS telah memasuki pembicaraan dengan pemerintah Mesir untuk pembebasan Ilan Chaim Grapel yang dituduh menjadi mata-mata Israel, Associated Press melaporkan pada hari Kamis kemarin (23/6).

Dia mengklaim tuduhan terhadap Grapel (27-tahun) adalah palsu.

"Saya akan menggambarkan bahwa ini sebagai kesalahan yang harus dimengerti dan harus cepat diatasi," kata pejabat AS itu.

Tersangka dilaporkan telah beremigrasi dari AS ke Israel dan bekerja untuk agen mata-mata Israel Mossad. Dia ditangkap di Kairo pada tanggal 12 Juni lalu.

Grapel dituduh mengumpulkan informasi tentang perkembangan di Mesir selama revolusi rakyat di negara itu, yang berhasil menggulingkan rezim pro-Israel Hosni Mubarak.

Grapel juga dicurigai berusaha untuk merekrut anak muda untuk melakukan pengkhianatan terhadap Mesir selama demonstrasi rakyat di ibukota Kairo di Tahrir Square.

Setelah penangkapannya, sumber kehakiman Mesir mengatakan, "Dia berada di sana setiap hari menghasut para pemuda untuk melakukan perselisihan sektarian. Dia mendistribusikan uang kepada sebagian dari mereka," menambahkan bahwa ia mencoba memprovokasi calon potensial presiden Mesir untuk melawan angkatan bersenjata Mesir.

Sumber peradilan Mesir menyebut Grapel sebagai petugas intelijen. Dia memiliki sejarah di militer Israel dan pernah berperang melawan Libanon selama perang 33 hari pada tahun 2006.

Ackerman, bagaimanapun, menyatakan Grapel adalah seorang mahasiswa hukum AS dan menjabat sebagai mahasiswa magang di tahun 2002.

"Dia bukan mata-mata. Dia adalah mahasiswa di perguruan tinggi, bertindak seperti laykanya mahasiswa di perguruan tinggi," kata pejabat itu.(fq/prtv/eramuslim/al-khilafah.co.cc)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.