Header Ads

Memalukan, HUT Bhayangkari Akan Datangkan Miss 'Ratu Maksiyat' Universe, Teladan Apa yang Akan Ditebarkan?

Negeri ini memang benar-benar tengah sakit. Para pelaku pejabat di negeri ini kerap kali tidak memberikan teladan yang baik kepada rakyatnya. Bagaimana bisa, Miss Universe 2011, yang telah menjadi ikon kemaksiyatan perempuan tingkat dunia itu malah akan diundang untuk malam amal HUT Bhayangkari Polda Jabar pada 11 Oktober mendatang.

Sungguh memalukan! Bagaimana bisa seorang tokoh yang dipilih para kapitalis sekuler dengan melewati fase-fase menghinakan perempuan, termasuk berpakaian minim, bisa masuk ke negeri Muslim terbesar di dunia ini.

"Itu kurang tepat dengan objek pekerjaan polisi. Polisi itu kan menjaga keamanan, sedangkan ini hiburan. Itu kan beda sekali," kata pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar.

Bambang menyarankan, polisi mengundang pihak atau seseorang yang erat kaitannya dengan tugas mereka. Tamu undangan itu juga diharapkan dapat memberi motivasi supaya kerja polisi dapat meningkatkan.

Santer dikabarkan sebelumnya kedatangan Miss Universe Leila Lopez ke Polda dibayar mahal oleh para perwira menengah Polda Jabar, sekalipun dibantah oleh pihak terkait. Mereka harus patungan untuk mengumpulkan dana Rp 750 juta untuk mendatangkan Miss Universe.

Kehadiran ratu maksiyat sejagat tersebut juga telah digunakan ikon oleh para kapitalis untuk memasarkan produk-produk mereka. Ini menjadi pertimbangan kaum Muslim untuk meninggalkan produk-produk yang telah memberikan sponsor untuk menebarkan budaya-budaya barat.

Bagaimana pun juga, Kontes Ratu Sejagat Miss Universe merupakan kontes murahan yang merendahkan martabat perempuan sebuah buah dari perabadan rusak Barat. Melalui media dan didukung para kapitalis, event menghinakan tersebut dipasarkan ke negeri-negeri Muslim.

Sungguh, sekali lagi sangat memalukan, bila Miss Universe tersebut akan menjadi tamu oleh sebuah institusi pemerintah. Lalu teladan apa yang akan diberikan kepada rakyat negeri ini? Teladan untuk berpakaian minim? Teladan untuk mengumbar aurat? Teladan untuk ikut dalam kontes murahan?

Demikianlah, kerusakkan sistem hidup kaum Muslim saat ini di bawah naungan sistem sekuler kapitalisme telah menggiring para perempuan menjadi komoditas yang sangat murah harganya. Berbeda halnya jika sistem Islam diterapkan, maka Islam akan memuliakan perempuan dan mengangkat derajat mereka sebagaimana fitrahnya.

Tidak perlu melalui kontes-kontes murahan, peran utama perempuan sebagai seorang ibu yang melahirkan generasi-generasi sholeh dan sholehah, telah menempatkan posisi surga ada di bawah telapak kaki ibu.

Sudah saatnya, kaum Muslim menolak segala bentuk budaya penjajah kapitalis sekuler yang hanya menambah kehinaan dan kenestapaan. Ini hanya bisa diperoleh ketika kaum Muslim kembali kepada tatanan syariah dan khilafah. Di bawah naungannya, kaum perempuan akan terhormat dan disegani. Insya Allah, semakin dekat. [sp/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.