Header Ads

Siap-Siap, Ini Tiga Jalur Krisis Ekonomi Masuk ke Indonesia

Bank Indonesia (BI) menilai ketidakpastian pemulihan ekonomi AS dan krisis utang Eropa bisa berdampak ke Indonesia melalui tiga jalur. Gubernur BI, Darmin Nasution menuturkan hal ini akan masuk ke dalam negeri melalui jalur perdagangan, fluktuasi pasar keuangan dan jalur inflasi.

"Melalui perdagangan, dampak ini pasti terkena di Indonesia," katanya dalam Seminar Indonesia Economic Outlook 2012, Rabu (16/11). Ia berujar ini juga terlihat saat krisis 2009 lalu.



Namun menurutnya dampak akan relatif lebih terbatas dibanding negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Pasalnya struktur ekonomi nasional lebih berbasis permintaan domestik.

"China adalah tujuan ekspor utama Indonesia untuk batu bara dan minyak mentah sawit," katanya. Dengan begitu, ia menilai, selama China dapat tumbuh tinggi, kinerja ekspor Indonesia akan tetap solid kecuali apabila harga komoditas merosot tajam.

Dampak ekonomi kedua akan masuk melalui jalur financial market channel. Menurut Darmin jalur transmisi krisis ini justru sudah dirasakan di negara ini.

Sementara itu dari jalur imported inflation channel, ia menilai pemulihan ekonomi global yang lamban bakal mengoreksi inflasi global dan komoditas. Ia berujar ini akan berpengaruh pada inflasi inti.

"Harga emas tiga bulan terakhir ini saja sudah mengoreksi inflasi inti," katanya. Di Agustus lalu, inflasi inti terkoreksi dari 5,15 persen menjadi 4,43 persen tahun per tahun (year on year atau yoy.

Ia mengutarakan bahkan secara year on date (yod) sampai Oktober 2011 inflasi inti hanya mencapai 3,72 persen. Namun dengan memperhitungkan emas, inflasi inti per Oktober menjadi 3,88 (yoy) dan 3,27 (republika).


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.