Header Ads

Mursyid 'Aam: Tujuan Akhir Ikhwan Semakin Dekat, Terbentuknya Khilafah Islamiyah

Ikhwanul Muslimin semakin dekat untuk mencapai "tujuan akhir" yang ditetapkan oleh pendiri Ikhwan Hassan al-Banna pada tahun 1928.

Proyek ini dimulai dengan pembentukan pemerintahan dan berakhir dengan pembentukan sebuah khilafah Islamiyah, kata Muhammad Badie, Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin di Mesir pada hari Kamis kemarin (29/12), dalam pesan mingguannya di situs resmi kelompok tersebut.


Ketika Ikhwan pertama memulai misinya, Ikhwan bertujuan untuk membimbing dan mendukung kebangkitan bangsa sehingga dapat memperoleh kembali posisinya setelah lama mengalami keterlambatan dan resesi, Badie mengatakan.

Dia melanjutkan dengan menjelaskan dua tujuan yang digariskan oleh Al-Banna di konferensi keenam jamaah Ikhwan. Tujuan pertama adalah untuk meningkatkan jumlah keanggotaan jamaah. Yang kedua adalah pembentukan sebuah rencana jangka panjang untuk melakukan reformasi dari semua aspek kehidupan masyarakat.

Al-Banna menentukan tahap di mana tujuan akhir dapat dicapai, kata Badie. Langkah pertama adalah pembinaan individu, keluarga, lingkungan masyarakat, sistem pemerintahan, dan akhirnya membangun sistem khilafah Islamiyah.

Dalam pesannya Kamis kemarin, pemimpin Ikhwan mengaitkan Spring Arab dengan tujuan akhir dari Ikhwan, mengatakan bahwa pemberontakan bermaksud untuk mencapai target tertentu, di mana mereka menolak untuk berkompromi.

"Dalam musim semi Arab tekad revolusioner rakyat untuk mencapai target tertentu di mana mereka setuju, dan tidak pernah berkompromi, merupakan faktor utama dalam menjatuhkan rezim yang menindas dan setiap organisasi yang korup. Kita sekarang semakin dekat untuk mencapai kebaikan yang lebih besar untuk mendirikan sebuah rezim yang berkuasa yang sesuai dengan yang kita inginkan termasuk semua lembaga dan elemen," kata Badie.

Dia menuduh para penentang Ikhwan berusaha menghalangi jamaah dengan menciptakan konflik-konflik yang tidak perlu, yang pada kenyataannya hanya dalih untuk merobek persatuan bangsa dan membatalkan revolusi.

"Kami, setelah majelis syura, akan bergerak maju, dan kami berkomitmen untuk mencapai tujuan bangsa dan revolusi yang kami inginkan, termasuk mewakili jutaan rakyat Mesir di parlemen dan mulai pembentukan lembaga negara yang adil, " Badie menegaskan.(fq/amay/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.