Header Ads

Upaya Melanggengkan Sistem Demokrasi Rusak: Calon-calon Yang Menggunakan Slogan-slogan Keagamaan Akan Dibatalkan

Kaum sekuler akan senantiasa berusaha agar Islam tidak memimpin di sebuah negeri. Sekalipun tuntutan keinginan terhadap syariah dan Islam telah bergema di Tahrir Square, namun permainan demokrasi berusaha agar Islam tidak memimpin. Kepala Komisi Tinggi Pemilihan Umum Mesir (the High Elections Commission/HEC) akan membatalkan pencalonan anggota parlemen yang menggunakan slogan-slogan keagamaan jika hal itu secara resmi dilaporkan dan komisi dapat memverifikasi tuduhan tersebut.



Abdul Muiz Ibrahim juga mengatakan kepada pers bahwa HEC telah memerintahkan semua badan peradilan administrasi untuk menindak terhadap setiap pelanggaran dalam kampanye pemilu.

Mengenai kelanjutan dari kampanye ilegal, Ibrahim mengatakan bahwa hal itu adalah masalah moral, sebagai anggota parlemen di masa mendatang mereka tidak boleh melanggar hukum itu sendiri.

Sangat jelas sekali ungkapan kepala KPU tersebut berusaha untuk menakuti kaum Muslim berbicara lantang tentang syariah dan khilafah yang telah bergelora di Tahrir Square itu sendiri. Tidak aneh, bila sebagian kalangan mengganti kampanye syariah dengan sesuatu yang lain.

Bila demikian adanya maka pemilu di Mesir hanya jadi permainan bagi sistem demokrasi untuk melanggengkan sistem yang telah meracuni umat Islam tersebut. Maka benarlah apa yang dikatakan bahwa "Jalan ke arah pemberiaan kekuasan kepada Islam di dalam sistem pemerintahan yaitu al-Khilafah al-Islamiyah tidak melalui dan tidak datangan lewat perwakilan parlemen".

Seperti dijelaskan secara gamblang oleh Hizbut Tahrir Wilayah Mesir, bahwa penegakan al-Khilafah al-Islamiyah dan berjuang untuk menegakkannya jika al-Khilafah al-Islamiyah itu tidak ada, keduanya merupakan kewajiban syar’i yang diperintahkan oleh Islam yang lurus dan tidak ada perbedaan atas hal itu.

"Penegakan dan metode ini tidak dibiarkan oleh Islam tanpa penjelasan yang mencukupi dan jelas di dalam al-Quran, as-Sunnah dan di dalam sirah Rasulullah saw. Dari sisi ini, metode ini wajib diikuti".

Menurut Hizbut Tahrir Wilayah Mesir, barat kafir imperialis telah bermain-main dengan akal pikiran kaum Muslim dan membuat kaum Muslim melupakan misi mereka dan rahasia kekuatan mereka.

Barat kafir imperialis terus berusaha sungguh-sungguh menguatkan cengkeraman politik dan kultural mereka atas negeri-negeri kaum Muslim setelah umat Islam bangun dan mulai mendongkel antek-antek barat di antara para pengkhianat dan diktator satu demi satu.

Barat kafir imperialis terus saja mempromosikan negara mereka, negara sipil demokrasi, liberalisme dan sekulerismenya seluruhnya yang saling bertentangan di dalam ungkapan yang asing “negara sipil yang memiliki rujukan islami”!!!

Di dalam penjelasannya itu, Hizbut Tahrir yang para aktivisnya di Mesir banyak ditangkapi oleh rezim Mubarak itu menyerukan kaum Muslim, warga Mesir, para calon dan para pemilih untuk memberikan loyalitas (kepercayaan) dalam penetapan hukum yang berasal dari syariah.

"Para calon harus mendeklarasikan hal itu di dalam kampanye pemilu dan program-program mereka ketika mereka meminta suara masyarakat. Para calon harus mendeklarasikan secara terang-terangan tanpa sembunyi-sembunyi atau diperlunak, bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam penetapan hukum (tasyrî’) kecuali hukumnya digali dari kitabullah dan sunnah rasul-Nya, tidak memberikan kepercayaan kecuali kepada penguasa yang memerintah dengan Islam dan bahwa mereka akan mengerahkan segenap tenaga dalam mengoreksi penguasa karena penguasa tidak memutuskan perkara dengan Islam dan karena loyalitas penguasa kepada barat kafir imperialis khususnya pemimpin barat, Amerika," tegas Hizbut Tahrir Wilayah Mesir. [m/almasryalyoum/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.