Header Ads

Kyrgyzstan: Dilarang Pemerintah Diktator, Hizbut Tahrir Terus Berkembang Luas Termasuk di Internet

Propaganda organisasi keagamaan yang dilarang di Kyrgyzstan sedang mendapatkan momentum di internet, kepala Komisi Negara untuk Urusan Agama dengan pemerintah Kyrgyzstan Kambaraly Uzakov mengatakan, seperti dilaporkan Interfax, 26/12/2011. "Hal itu lebih mudah bagi mereka untuk memberikan literatur mereka melalui internet dan semakin sulit bagi polisi untuk menghentikan penyebarannya," katanya.



"Dari delapan gerakan keagaman yang dilarang di Kyrgyzstan, Hizbut Tahrir sedang melakukan operasi yang paling aktif," katanya.

Uzakov mencatat bahwa meskipun di masa lalu organisasi dilarang ini mengiklankan operasi mereka dengan mendistribusikan majalah, buklet, dan CD, sekarang dengan kemajuan teknologi mereka menyebarkan literatur mereka dengan seruan inkonstitusional melalui internet.

Dia mengatakan bahwa keaktifan dari organisasi-organisasi "ekstrimis" terlihat di daerah-daerah terpencil dan desa-desa di mana seluruh keluarga menjadi para anggotanya. Ketika mereka bergabung dengan organisasi seperti ini orang-orang memberikan sebuah sumpah dan itu menjadi bermasalah untuk mengembalikan mereka ke kehidupan biasa.

Uzakov mengatakan bahwa komisinya berencana untuk mulai bekerja lebih aktif di kalangan perempuan pada tahun 2012 karena organisasi-organisasi ekstrimis sudah mulai merekrut perempuan.

Demikianlah, ketakutan rezim diktator Kyrgyzstan terhadap seruan dakwah syariah dan khilafah yang terus digencarkan oleh para pemuda Hizbut Tahrir. Para penguasa dzalim, seperti halnya tuan-tuan mereka, telah melontarkan label "ekstrimis" bagi para pejuang Khilafah.

Alih-alih menghadapi debat intelektual yang dilontarkan oleh para pengemban dakwah ideologis, para pejabat setia rezim diktator malah berusaha untuk memenjarakan para pemuda yang mukhlish mengikuti langkah Nabi mereka, Muhammad Saw., untuk hidup di bawah naungan syariah.

Ujian dakwah ini belum seberapa dibandingkan dengan perlawanan dakwah yang menimpa Rasulullah Saw beserta para sahabatnya ketika pertama kali berdakwah di Mekkah. Mereka menghadapi penganiayaan, propaganda busuk, serta pemboikotan. Namun, semua itu tidak menyurutkan seruan dakwah, justru semakin gencar hingga pertolongan Allah datang dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah.

Maka benarlah Allah Swt yang berfirman, "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat," (TQS. An-Nasr: 1-3). [m/interfax/syabab.com]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.