Orasi Jubir HTI Ismail Yusanto di Acara MEF
Pertama, marilah kita bersyukur atas semua kenikmatan yang telah
Allah berikan kepada kita, khususnya atas kelimpahan harta yang
diberikan Allah kepada kita, kepada anda semua, para pengusaha, relative
dibanding yang lain. Anda semua termasuk ke dalam sekitar 2% atau
sekitar 4,5 juta pengusaha Indonesia. Konon idealnya jumlah pengusaha di
sebuah negara minimal 5 % dari total populasi. India 11%, China dan
Jepang sekitar 10% dan Singapura sekitar 7%. Sungguh ini merupakan
karunia Allah yang luar biasa di tengah masih sangat banyak orang-orang
di tengah kita yang hidup dalam keterbatasan. Dengan garis kemiskinan 2
dollar perorang perhari, ada lebih dari 100 juta rakyat Indonesia yang
hidup di bawah garis kemiskinan.
Berkat Nya lah, kita menjadikan KAYA…karena Allah adalah khyaurraziqin, yang melapangkan dan menyempitkan rizqi siapa saja yang dikehendaki.
KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya bersama ALLAH kita menjadi LUAR BIASA.
Karena Allah bukan hanya MENCUKUPI, tapi ia memberi dengan BERKELIMPAHAN.
Dan syukur itu saudara-saudara sekalian, marilah kita wujudkan dalam bentuk lebih tekun beribadah kepada-Nya; tunduk dan patuh terhadap semua syariah-Nya, Serta turut serta dalam dakwah bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah dengan harta dan jiwa kita.
Saudara-saudara sekalian,
Khilafah adalah ri’asah ammah lil muslimin jami’a li tathbiqi ahkamisy syar’iy al islami wa nashril islam fil alam. Dari definisi ini, kita mendapati ada 3 substansi dari khilafah, yakni ukhuwah, syariah dan dakwah. Ukhuwah artinya, umat Islam semestinya hidup dalam sebuah persaudaraan Islam yang hakiki, dimana persaudaraan hakiki itu hanya mungkin bisa dijudkan bila terpenuhi dua syarat sekaligus, yakni adanya pemimpin dan adanya institusi yang menaungi umat. Pemimpin itu namanya khalifah atau imam atau amirul mukminin, sedang institusi itu bernama khilafah. Bila, dan hanya bila umat Islam hidup dalam naungan khilafah dengan seorang khalifah, maka umat bisa mewujudkan persudaraan Islam secara hakiki itu. Tidak seperti sekarang dimana kita merasa sesama muslim adalah bersaudara, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika kedzaliman menimpa mereka, seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan dan Palestina.
Dengan khilafah yang Insya Allah akan tegak tidak lama lagi itu, akan terhimpun lebih dari 1,5 miliar umat Islam seluruh dunia dari berbagai bangsa dan bahasa serta tinggal di berbagai wilayah yang secara geografis dan geopolitis sangat strategis. Inilah sebuah entitas politik yang bakal menjadi yang terbesar dan terkuat di seluruh dunia. Dengan itu tidak bisa lagi musuh-musuh Islam berlaku sewenang-wenang terhadap umat Islam seperti yang sekarang sering terjadi.
Dan dengan kekuatan itu pula, khilafah akan melancarkan dakwah dan jihad ke seluruh penjuru dunia sehingga negeri-negeri muslim yang tercerai berai semenjak runtuhnya daulah khilafah utsmani, bisa bersatu kembali ke dalam wilayah khilafah, sementara negeri-negeri non muslim akan tunduk pada kekuasaannya. Pada saat inilah cahaya kekuatan, keagungan dan kemuliaan Islam akan terpancar kembali.
Khilafah pula yang akan menerapkan syariah secara kaffah. Mungkin saja sekarang, tanpa khilafah, syariah juga bisa diterapkan. Tapi itu pasti hanya pada level personal seperti shalat, puasa, zakat, haji, ntcr atau nikah talak cerai rujuk, dan andaipun bisa diterapkan pada level komunal, pasti hanya sebatas aspek-aspek tertentu seperti dalam bidang keuangan dan perbankan. Artinya, pada kondisi seperti ini, di dalam sistem dan ideologi sekuler, penerapan syariah Islam tidak akan mungkin bisa dilakukan secara kaffah atau secara menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan baik di lapangan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dengan khilafah, syariah akan diterapkan secara kaffah sedemikian sehingga izzul Islam wal muslimin akan terwujud kembali, dan kerahmatan yang dijanjikan juga akan bisa dirasakan oleh siapa saja yang berada di dalam naungannya.
Saudara-saudara sekalian,
Jadi mengapa kita harus berjuang bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah? Alasan pertama dan yang utama, ini karena dorongan aqidah Islam. Keimanan kita kepada Allah SWT tidak hanya sebatas pengakuan akan wujud Allah, tapi harus diikuti dengan ketundukan dan ketaatan pada syariahnya.
Innama kana qaulal mukmininina … an yakulu sami’na wa ata’na. inilah sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang muslim sejati. Sami’na wa ata’na, bukan sami’na wa asayna, bukan pula sami’na wa fikir2 dahulu. Kami mendengar dan kami menaati.
Nah, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bertahkim (memutuskan perkara atau mengatur segala sesuatu) kepada dan berdasar pada apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Fahkum baynahum bi ma anzallah atau wa anihkum baynahum bi ma anzalallh. Kita tahu Allah telah memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan shalat, puasa, zakat, haji. Tapi selain itu, harus diingat bahwa Allah juga telah memerintahkan mengatur ekonomi, politik, sosial dan budaya dengan syariahnya. Allah telah memerintahkan kita melakukan jihad, taat pada amir atau amirul mukminin, sebagaimana Allah telah memerintahkan untuk menjauhi riba dan bermuamalah secara syar’iy, selalu bersatu, dilarang bercerai berai.
Jadi, sekali lagi, kita berjuang untuk tegaknya kembali semata karena memang Allah telah memerintahkan hal itu.
Kemudian yang kedua, mengapa kita berjuang untuk tegaknya syariah dan khilafah? Kita berjuang sebagai bentuk ikhtiar logis dalam mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat Islam, bahkan juga umat manusia di seluruh dunia. Saat ini umat manusia, termasuk rakyat di negeri ini, tengah menghadap banyak sekali masalah. Ada kemiskinan, kerusakan moral, maraknya kriminalitas, pornografi dan pornoaksi, berkembangnya ketidakadilan dan kedzaliman baik di level lokal, regional, nasional maupun internasional.
Saudara-saudara sekalian,
Marilah kita pikirkan sungguh-sungguh. Kemana kita akan mencari solusi atas semua persoalan itu bila tidak kepada Islam? Sosialisme, termasuk komunisme, telah lama hancur dan ditinggalkan para pemeluknya. Memang masih ada negara seperti Kuba dan Korea Utara yang masih setia pada sosialisme, tapi kedua negara itu pun kini selalu dirundung berbagai persoalan, seolah hanya tinggal menunggu waktu menuju kehancurannya. Kemudian bagaimana dengan kapitalisme? Ini pilihan jelas tidak masuk akal, oleh karena justru kapitalisme itulah biang dari segala kerusakan dunia saat ini. Dan lihatlah di negara pusat ideologi materialisme ini pun, kapitalisme tengah digugat. Maka, bagi kita umat Islam, sungguh tidak ada pilihan lain untuk kita menyelesaikan kemelut di semua lapangan kehidupan ini kecuali kepada Islam, dengan syariah dan khilafahnya.
Saudara-sudara sekalian,
Iinilah dua alasan utama mengapa kita harus berjuang untuk tegaknya kembali syariah dan khilafah. Dan perjuangan ini harus dilakukan secara berjamaah karena tidak mungkin pekerjaan besar ini kita lakukan sendiri-sendiri. Di sinilah mengapa tema pertemuan kita saat ini, MEF (Muslim Entreprenuer Forum) Bersatu Perjuangkan Syariah dan Khilafah menjadi sangat relevan. Dan satu lagi, perjuangan ini harus dilakukan secara politis karena tegaknya syariah dan khilafah adalah tujuan politik. Tidak mungkin sebuah tujuan politik dicapai melalui kegiatan sosial atau ekonomi.
Lantas mengapa dan bagaimana kita yakin bahwa perjuangan ini akan berhasil?
Saudara-saudara sekalian, sebagai orang yang beriman kepada Allah, kita harus yakin bahwa kebenaran pasti akan tegak dan kebatilan itu pasti akan hancur. Apalagi memang Allah SWT telah berjanji kepada orang yang beriman dan beramal shaleh (berjuang) akan berkuasa kembali di muka bumi. Tentang khilafah secara khusus nabi menyebut akan berdirinya kembali khilafah ala minhajin nubuwah setelah era mulkan aaddan dan mulkan jabriyatan. Dan janji Allah pasti benar. Allah tidak mungkin mengingkari janji, dan tidak mungkin pula Allah tidak bisa menepati janji.
Bakal tegaknya khilafah juga diperkirakan oleh banyak pihak. National Intelligence Council (NIC) di AS tahun 2004 meramalkan Khilafah akan berdiri di tahun 2020. Begitu juga, Ketua Dewan Duma (Parlemen Rusia), Mikael Boreyev, dalam buku Rusia Imperium Ketiga, memprediksi pada 2020 mayoritas negara besar di dunia bakal hancur dan akan berdiri 5 negara besar baru diantaranya Khilafah Islam. Guru Besar Harvard Law School, AS, Prof. Noah Friedman dalam buku The Rise and The Dawn of Islamic State juga menyebut prospek berdirinya Khilafah.
Sementara usaha yang dilakukan khususnya oleh Hizbut Tahrir Indonesia selama ini, mulai tampak membuahkan hasil.
Dari survai yang dilakukan pada tahun 2010 lalu dengan 1220 responden di 31 kota di Indonesia yang diambil dari berbagai kalangan yang dianggap mewakili masyarakat, perjuangan HTI yang ingin menegakkan syariah dan khilafah, didukung oleh 65% responden, bahkan 12% nya ingin berjuang bersama HTI. dan hanya 2% yang menolak.
Terhadap ide syariah dan khilafah, mayoritas responden (74%) setuju penerapan syariah, dan bahkan 80% dari mereka berpendapat bahwa syariah satu-satunya solusi bagi persoalan bangsa. Mayoritas responden (83%) juga setuju penegakan khilafah, dan 65% dari mereka yakin bahwa khilafah mampu mempersatukan umat Islam seluruh dunia dan enghilangkan kedzaliman.
Di tengah kondisi umat yang begini rupa, bagi HT memang hanya tersedia dua pilihan: diam atau berteriak lantang menyuarakan perjuangan syariah dan khilafah dengan terus terang. HT memilih yang kedua. Bukan yang pertama. Memilih diam atau menyembunyikan visi misi perjuangan memang lebih aman. Tapi mana ada perubahan bisa dilakukan oleh kelompok yang pendiam? Inilah jalan dakwah yang ditunjukkan oleh Rasulullah. Dan ini pula jalan perubahan. Dan ternyata secara faktual pilihan ini terbukti benar. Melalui dakwah yang gencar dilakukan secara terbuka, kini masyarakat menjadi lebih mengerti syariah dan khilafah. Dan mendukungnya.
Pejuang sejati di setiap zaman selalu ada
Jika mereka lelah karena mengusung kebenaran, maka Allah akan menguatkan kembali
Tapi jika mereka lelah karena tergoda dunia, maka akan ada banyak pejuang yang rela menggantikannya
Dakwah tidak pernah kehabisan pejuang
Kereta dakwah akan terus melaju menghancurkan setiap penghalang dan akan berhenti di stasiun kemenangan.
Semoga Allah selalu menguatkan kita di jalan dakwah,
Menuntun kita di kala lelah melanda
Menghibur dengan janji kemenangan di kala sedih dan duka
Bahwa khilafah akan segera tercapai di tangan kita…
Tak heran bila mayoritas responden (78%) menilai HTI dikenal sebagai kelompok Islam yang paling giat memperjuangkan syariat dan khilafah Islam. Mungkin itu pula yang membuat 59% responden menilai HTI lah yang paling diharap umat, dibanding kelompok Islam lain, untuk keberhasilan penerapan syariah dan tegaknya khilafah.
Saudara-saudara sekalian,
Tentu saja, perjuangan ini tidak mudah. Ada banyak tantangan dan hambatan yang akan menghadang. Kita tidak boleh gentar menghadapi itu semua, karena semua itu adalah sunnatullah yang selalu menyertai setiap episode dakwah. Mana ada perjuangan tanpa hambatan. Yang penting kita harus melaluinya dengan penuh keteguhan dan kesabaran.
Jika cobaan sepanjang sungai, maka seharusnya kesabaran seluas samudera
Jika harapan seluas hamparan, seharusnya ikhtiar itu seluas langit yang membentang
Jika pengorbanan sebesar bumi, seharusnya keikhlasan itu seluas jagad raya
Kesabaran dan istiqamah lahir oleh karena sebuah keyakinan bahwa Allah SWT selalu bersama dengan hamba Nya yang memperjuangkan risalah Nya. Dan ingatlah saudara….
Kemenangan Islam adalah janji Allah, dengan atau tanpa kita
Jika kita tidak mengambil peran perjuangan, pasti akan ada yang lain
Bukan Islam yang memerlukan kita, tapi kita lah yang membutuhkan Islam
Hidup adalah pilihan.
Mau mengambil peran perjuangan atau tidak
Maka, teruslah melangkah, meski semua manusia berhenti.
Teruslah melangkah, meski duri tajam mengoyak kaki
Pelaut ulung tidak lahir dari laut yang tenang
Begitu pula aktifis dakwah yang tangguh, tidak lahir dari jalan dakwah yang mulus
Jatuh bangun dalam dakwah itu biasa
Bangkit dari jatuh itu baru luar biasa
Yang penting adalah berapa kali kita bangkit setelah terjatuh
Jangan katakan “Wahai Allah, masalahku sangat besar”, tapi katakan “wahai masalah, Allah itu Maha Besar”
Berbagai masalah itulah yang membuat kita bertahan dan berTuhan
Jika kita lari dari masalah, berarti kita lari dari kasih sayang Allah
Pemenang adalah orang yang pandai bersyukur dan berusaha bangkit dari masalah
Bersiaplah menjadi pemenang
Pemenang dalam pertarungan sengit antar peradaban
Hanya akan ada satu peradaban yang memimpin dunia
It is time for khilafah to lead the world, the greatest ages ever…
Maka, saudara-saudara sekalian,
jadilah AKAR yang gigih mencari air, menembus tanah yang keras demi sebatang pohon
Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan keelokannya pada dunia dan mendapatkan pujian, AKAR tetap tidak iri. Ia tetap tersembunyi dalam tanah
Itulah makna dari sebuah ketulusan dan keikhlasan
Manusia yang memiliki perpaduan tulus, ikhlas, sabar dan tegar bagai AKAR
Merekalah orang-orang yang mampu merubah warna zaman
Yang akan tetap hidup dan menghidupkan
Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi KETAKUTAN yang membuat kita sulit
Karena itu, jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba
Ingatlah, saudara-saudara ku
Jalan perjuangan selalu dirintis oleh orang-orang yang berilmu
Dikerjakan oleh orang-orang yang ikhlas
Dan dimenangkan oleh orang-orang yang berani
Pejuang sejati tdak selalu hadir pada orang yang cerdas, tidak pula pada orang yang hebat
Namun mereka yang tetap bertahan lah yang layak disebut Pejuang Sejati
Mereka akan selalu belajar dan belajar dari setiap masalah yang dihadapi, dari setiap momen yang dialami hingga suatu hari ia dapati dirinya telah berubah menjadi
Lebih sabar….
Lebih ikhlas…
Lebih berani…
Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian marilah kita singsingkan lengan baju, kuatkan iman, bulatkan tekad, bergeraklah tuk berjuang bersama bagi tegaknya kembali izzul Islam wal muslimin., tegaknya kembali syariah dan khilafah
Wahai para pengusaha pejuang, penerus Abdurrahman bin Auf abad 21
Wahai para penegak khilafah rasyidah
Tegakkanlah khilafah berdasar manhaj nubuwwah
Dan kibarkan al liwa dan ar raya laksana bintang di alam semesta
Maka sesungguhnya,
Masa depan dakwah adalah benar-benar ada di tangan kita
Di tanganmu, di tangan anda semua para pengusaha,
Di tangan kita. Takbir…!!!
Download Audionya disini
Download MP3 lainya disini
(www.syariahpublications.com)
Sumber : http://www.facebook.com/notes/zulia-ilmawati/orasi-jubir-hti-di-acara-mef/293545360703901
Berkat Nya lah, kita menjadikan KAYA…karena Allah adalah khyaurraziqin, yang melapangkan dan menyempitkan rizqi siapa saja yang dikehendaki.
KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya bersama ALLAH kita menjadi LUAR BIASA.
Karena Allah bukan hanya MENCUKUPI, tapi ia memberi dengan BERKELIMPAHAN.
Dan syukur itu saudara-saudara sekalian, marilah kita wujudkan dalam bentuk lebih tekun beribadah kepada-Nya; tunduk dan patuh terhadap semua syariah-Nya, Serta turut serta dalam dakwah bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah dengan harta dan jiwa kita.
Saudara-saudara sekalian,
Khilafah adalah ri’asah ammah lil muslimin jami’a li tathbiqi ahkamisy syar’iy al islami wa nashril islam fil alam. Dari definisi ini, kita mendapati ada 3 substansi dari khilafah, yakni ukhuwah, syariah dan dakwah. Ukhuwah artinya, umat Islam semestinya hidup dalam sebuah persaudaraan Islam yang hakiki, dimana persaudaraan hakiki itu hanya mungkin bisa dijudkan bila terpenuhi dua syarat sekaligus, yakni adanya pemimpin dan adanya institusi yang menaungi umat. Pemimpin itu namanya khalifah atau imam atau amirul mukminin, sedang institusi itu bernama khilafah. Bila, dan hanya bila umat Islam hidup dalam naungan khilafah dengan seorang khalifah, maka umat bisa mewujudkan persudaraan Islam secara hakiki itu. Tidak seperti sekarang dimana kita merasa sesama muslim adalah bersaudara, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa ketika kedzaliman menimpa mereka, seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan dan Palestina.
Dengan khilafah yang Insya Allah akan tegak tidak lama lagi itu, akan terhimpun lebih dari 1,5 miliar umat Islam seluruh dunia dari berbagai bangsa dan bahasa serta tinggal di berbagai wilayah yang secara geografis dan geopolitis sangat strategis. Inilah sebuah entitas politik yang bakal menjadi yang terbesar dan terkuat di seluruh dunia. Dengan itu tidak bisa lagi musuh-musuh Islam berlaku sewenang-wenang terhadap umat Islam seperti yang sekarang sering terjadi.
Dan dengan kekuatan itu pula, khilafah akan melancarkan dakwah dan jihad ke seluruh penjuru dunia sehingga negeri-negeri muslim yang tercerai berai semenjak runtuhnya daulah khilafah utsmani, bisa bersatu kembali ke dalam wilayah khilafah, sementara negeri-negeri non muslim akan tunduk pada kekuasaannya. Pada saat inilah cahaya kekuatan, keagungan dan kemuliaan Islam akan terpancar kembali.
Khilafah pula yang akan menerapkan syariah secara kaffah. Mungkin saja sekarang, tanpa khilafah, syariah juga bisa diterapkan. Tapi itu pasti hanya pada level personal seperti shalat, puasa, zakat, haji, ntcr atau nikah talak cerai rujuk, dan andaipun bisa diterapkan pada level komunal, pasti hanya sebatas aspek-aspek tertentu seperti dalam bidang keuangan dan perbankan. Artinya, pada kondisi seperti ini, di dalam sistem dan ideologi sekuler, penerapan syariah Islam tidak akan mungkin bisa dilakukan secara kaffah atau secara menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan baik di lapangan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dengan khilafah, syariah akan diterapkan secara kaffah sedemikian sehingga izzul Islam wal muslimin akan terwujud kembali, dan kerahmatan yang dijanjikan juga akan bisa dirasakan oleh siapa saja yang berada di dalam naungannya.
Saudara-saudara sekalian,
Jadi mengapa kita harus berjuang bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah? Alasan pertama dan yang utama, ini karena dorongan aqidah Islam. Keimanan kita kepada Allah SWT tidak hanya sebatas pengakuan akan wujud Allah, tapi harus diikuti dengan ketundukan dan ketaatan pada syariahnya.
Innama kana qaulal mukmininina … an yakulu sami’na wa ata’na. inilah sikap yang harus ditunjukkan oleh seorang muslim sejati. Sami’na wa ata’na, bukan sami’na wa asayna, bukan pula sami’na wa fikir2 dahulu. Kami mendengar dan kami menaati.
Nah, Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bertahkim (memutuskan perkara atau mengatur segala sesuatu) kepada dan berdasar pada apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Fahkum baynahum bi ma anzallah atau wa anihkum baynahum bi ma anzalallh. Kita tahu Allah telah memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan shalat, puasa, zakat, haji. Tapi selain itu, harus diingat bahwa Allah juga telah memerintahkan mengatur ekonomi, politik, sosial dan budaya dengan syariahnya. Allah telah memerintahkan kita melakukan jihad, taat pada amir atau amirul mukminin, sebagaimana Allah telah memerintahkan untuk menjauhi riba dan bermuamalah secara syar’iy, selalu bersatu, dilarang bercerai berai.
Jadi, sekali lagi, kita berjuang untuk tegaknya kembali semata karena memang Allah telah memerintahkan hal itu.
Kemudian yang kedua, mengapa kita berjuang untuk tegaknya syariah dan khilafah? Kita berjuang sebagai bentuk ikhtiar logis dalam mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat Islam, bahkan juga umat manusia di seluruh dunia. Saat ini umat manusia, termasuk rakyat di negeri ini, tengah menghadap banyak sekali masalah. Ada kemiskinan, kerusakan moral, maraknya kriminalitas, pornografi dan pornoaksi, berkembangnya ketidakadilan dan kedzaliman baik di level lokal, regional, nasional maupun internasional.
Saudara-saudara sekalian,
Marilah kita pikirkan sungguh-sungguh. Kemana kita akan mencari solusi atas semua persoalan itu bila tidak kepada Islam? Sosialisme, termasuk komunisme, telah lama hancur dan ditinggalkan para pemeluknya. Memang masih ada negara seperti Kuba dan Korea Utara yang masih setia pada sosialisme, tapi kedua negara itu pun kini selalu dirundung berbagai persoalan, seolah hanya tinggal menunggu waktu menuju kehancurannya. Kemudian bagaimana dengan kapitalisme? Ini pilihan jelas tidak masuk akal, oleh karena justru kapitalisme itulah biang dari segala kerusakan dunia saat ini. Dan lihatlah di negara pusat ideologi materialisme ini pun, kapitalisme tengah digugat. Maka, bagi kita umat Islam, sungguh tidak ada pilihan lain untuk kita menyelesaikan kemelut di semua lapangan kehidupan ini kecuali kepada Islam, dengan syariah dan khilafahnya.
Saudara-sudara sekalian,
Iinilah dua alasan utama mengapa kita harus berjuang untuk tegaknya kembali syariah dan khilafah. Dan perjuangan ini harus dilakukan secara berjamaah karena tidak mungkin pekerjaan besar ini kita lakukan sendiri-sendiri. Di sinilah mengapa tema pertemuan kita saat ini, MEF (Muslim Entreprenuer Forum) Bersatu Perjuangkan Syariah dan Khilafah menjadi sangat relevan. Dan satu lagi, perjuangan ini harus dilakukan secara politis karena tegaknya syariah dan khilafah adalah tujuan politik. Tidak mungkin sebuah tujuan politik dicapai melalui kegiatan sosial atau ekonomi.
Lantas mengapa dan bagaimana kita yakin bahwa perjuangan ini akan berhasil?
Saudara-saudara sekalian, sebagai orang yang beriman kepada Allah, kita harus yakin bahwa kebenaran pasti akan tegak dan kebatilan itu pasti akan hancur. Apalagi memang Allah SWT telah berjanji kepada orang yang beriman dan beramal shaleh (berjuang) akan berkuasa kembali di muka bumi. Tentang khilafah secara khusus nabi menyebut akan berdirinya kembali khilafah ala minhajin nubuwah setelah era mulkan aaddan dan mulkan jabriyatan. Dan janji Allah pasti benar. Allah tidak mungkin mengingkari janji, dan tidak mungkin pula Allah tidak bisa menepati janji.
Bakal tegaknya khilafah juga diperkirakan oleh banyak pihak. National Intelligence Council (NIC) di AS tahun 2004 meramalkan Khilafah akan berdiri di tahun 2020. Begitu juga, Ketua Dewan Duma (Parlemen Rusia), Mikael Boreyev, dalam buku Rusia Imperium Ketiga, memprediksi pada 2020 mayoritas negara besar di dunia bakal hancur dan akan berdiri 5 negara besar baru diantaranya Khilafah Islam. Guru Besar Harvard Law School, AS, Prof. Noah Friedman dalam buku The Rise and The Dawn of Islamic State juga menyebut prospek berdirinya Khilafah.
Sementara usaha yang dilakukan khususnya oleh Hizbut Tahrir Indonesia selama ini, mulai tampak membuahkan hasil.
Dari survai yang dilakukan pada tahun 2010 lalu dengan 1220 responden di 31 kota di Indonesia yang diambil dari berbagai kalangan yang dianggap mewakili masyarakat, perjuangan HTI yang ingin menegakkan syariah dan khilafah, didukung oleh 65% responden, bahkan 12% nya ingin berjuang bersama HTI. dan hanya 2% yang menolak.
Terhadap ide syariah dan khilafah, mayoritas responden (74%) setuju penerapan syariah, dan bahkan 80% dari mereka berpendapat bahwa syariah satu-satunya solusi bagi persoalan bangsa. Mayoritas responden (83%) juga setuju penegakan khilafah, dan 65% dari mereka yakin bahwa khilafah mampu mempersatukan umat Islam seluruh dunia dan enghilangkan kedzaliman.
Di tengah kondisi umat yang begini rupa, bagi HT memang hanya tersedia dua pilihan: diam atau berteriak lantang menyuarakan perjuangan syariah dan khilafah dengan terus terang. HT memilih yang kedua. Bukan yang pertama. Memilih diam atau menyembunyikan visi misi perjuangan memang lebih aman. Tapi mana ada perubahan bisa dilakukan oleh kelompok yang pendiam? Inilah jalan dakwah yang ditunjukkan oleh Rasulullah. Dan ini pula jalan perubahan. Dan ternyata secara faktual pilihan ini terbukti benar. Melalui dakwah yang gencar dilakukan secara terbuka, kini masyarakat menjadi lebih mengerti syariah dan khilafah. Dan mendukungnya.
Pejuang sejati di setiap zaman selalu ada
Jika mereka lelah karena mengusung kebenaran, maka Allah akan menguatkan kembali
Tapi jika mereka lelah karena tergoda dunia, maka akan ada banyak pejuang yang rela menggantikannya
Dakwah tidak pernah kehabisan pejuang
Kereta dakwah akan terus melaju menghancurkan setiap penghalang dan akan berhenti di stasiun kemenangan.
Semoga Allah selalu menguatkan kita di jalan dakwah,
Menuntun kita di kala lelah melanda
Menghibur dengan janji kemenangan di kala sedih dan duka
Bahwa khilafah akan segera tercapai di tangan kita…
Tak heran bila mayoritas responden (78%) menilai HTI dikenal sebagai kelompok Islam yang paling giat memperjuangkan syariat dan khilafah Islam. Mungkin itu pula yang membuat 59% responden menilai HTI lah yang paling diharap umat, dibanding kelompok Islam lain, untuk keberhasilan penerapan syariah dan tegaknya khilafah.
Saudara-saudara sekalian,
Tentu saja, perjuangan ini tidak mudah. Ada banyak tantangan dan hambatan yang akan menghadang. Kita tidak boleh gentar menghadapi itu semua, karena semua itu adalah sunnatullah yang selalu menyertai setiap episode dakwah. Mana ada perjuangan tanpa hambatan. Yang penting kita harus melaluinya dengan penuh keteguhan dan kesabaran.
Jika cobaan sepanjang sungai, maka seharusnya kesabaran seluas samudera
Jika harapan seluas hamparan, seharusnya ikhtiar itu seluas langit yang membentang
Jika pengorbanan sebesar bumi, seharusnya keikhlasan itu seluas jagad raya
Kesabaran dan istiqamah lahir oleh karena sebuah keyakinan bahwa Allah SWT selalu bersama dengan hamba Nya yang memperjuangkan risalah Nya. Dan ingatlah saudara….
Kemenangan Islam adalah janji Allah, dengan atau tanpa kita
Jika kita tidak mengambil peran perjuangan, pasti akan ada yang lain
Bukan Islam yang memerlukan kita, tapi kita lah yang membutuhkan Islam
Hidup adalah pilihan.
Mau mengambil peran perjuangan atau tidak
Maka, teruslah melangkah, meski semua manusia berhenti.
Teruslah melangkah, meski duri tajam mengoyak kaki
Pelaut ulung tidak lahir dari laut yang tenang
Begitu pula aktifis dakwah yang tangguh, tidak lahir dari jalan dakwah yang mulus
Jatuh bangun dalam dakwah itu biasa
Bangkit dari jatuh itu baru luar biasa
Yang penting adalah berapa kali kita bangkit setelah terjatuh
Jangan katakan “Wahai Allah, masalahku sangat besar”, tapi katakan “wahai masalah, Allah itu Maha Besar”
Berbagai masalah itulah yang membuat kita bertahan dan berTuhan
Jika kita lari dari masalah, berarti kita lari dari kasih sayang Allah
Pemenang adalah orang yang pandai bersyukur dan berusaha bangkit dari masalah
Bersiaplah menjadi pemenang
Pemenang dalam pertarungan sengit antar peradaban
Hanya akan ada satu peradaban yang memimpin dunia
It is time for khilafah to lead the world, the greatest ages ever…
Maka, saudara-saudara sekalian,
jadilah AKAR yang gigih mencari air, menembus tanah yang keras demi sebatang pohon
Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan keelokannya pada dunia dan mendapatkan pujian, AKAR tetap tidak iri. Ia tetap tersembunyi dalam tanah
Itulah makna dari sebuah ketulusan dan keikhlasan
Manusia yang memiliki perpaduan tulus, ikhlas, sabar dan tegar bagai AKAR
Merekalah orang-orang yang mampu merubah warna zaman
Yang akan tetap hidup dan menghidupkan
Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi KETAKUTAN yang membuat kita sulit
Karena itu, jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba
Ingatlah, saudara-saudara ku
Jalan perjuangan selalu dirintis oleh orang-orang yang berilmu
Dikerjakan oleh orang-orang yang ikhlas
Dan dimenangkan oleh orang-orang yang berani
Pejuang sejati tdak selalu hadir pada orang yang cerdas, tidak pula pada orang yang hebat
Namun mereka yang tetap bertahan lah yang layak disebut Pejuang Sejati
Mereka akan selalu belajar dan belajar dari setiap masalah yang dihadapi, dari setiap momen yang dialami hingga suatu hari ia dapati dirinya telah berubah menjadi
Lebih sabar….
Lebih ikhlas…
Lebih berani…
Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian marilah kita singsingkan lengan baju, kuatkan iman, bulatkan tekad, bergeraklah tuk berjuang bersama bagi tegaknya kembali izzul Islam wal muslimin., tegaknya kembali syariah dan khilafah
Wahai para pengusaha pejuang, penerus Abdurrahman bin Auf abad 21
Wahai para penegak khilafah rasyidah
Tegakkanlah khilafah berdasar manhaj nubuwwah
Dan kibarkan al liwa dan ar raya laksana bintang di alam semesta
Maka sesungguhnya,
Masa depan dakwah adalah benar-benar ada di tangan kita
Di tanganmu, di tangan anda semua para pengusaha,
Di tangan kita. Takbir…!!!
Download Audionya disini
Download MP3 lainya disini
(www.syariahpublications.com)
Sumber : http://www.facebook.com/notes/zulia-ilmawati/orasi-jubir-hti-di-acara-mef/293545360703901
Tidak ada komentar