Header Ads

Waria Daftar Jadi Anggota Komnasham

Yulianus Rettoblaut alias Mami Yuli, yang diantar ratusan waria lainnya, mendaftarkan diri sebagai calon anggota komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnasham) periode 2012-2017, Jumat (20/1), di Kantor Komnasham, Jakarta.


“Kedatangan kami untuk mendaftar sebagai calon komisioner Komnasham,” ujarnya kepada sejumlah wartawan yang telah menunggunya.

Saat disinggung visi dan misinya, ia akan memperjuangkan hak kelompok minoritas dan kaum miskin, terutama waria serta hak kelompok lain yang belum sepenuhnya diberikan oleh negara.

“Ingin upayakan hak minoritas, agar hak minoritas seperti hak bekerja, kesehatan, hidup, dipenuhi pemerintah. Kita minta pemerintah dan negara ini melindungi dan menjaminnya karena kita juga punya hak,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini, stigma masyarakat terhadap waria masih negatif dan belum mendapat pengakuan. “Pada dasarnya, di setiap negara masih ada penolakan, baik dari keluarga atau masyarakat,” ujarnya.

Dijelaskannya, untuk meningkatkan taraf hidup, waria yang berusia mudah harus sekolah hingga kuliah dan mempunyai keahlian agar tidak terjun ke dunia prostitusi atau jalanan. “Waria muda harus kuliah. Banyak waria, hanya jadi pekerja seks komersil (PSK)atau pengamen karena tidak punya keahlian. Hal ini terjadi karena mereka ditolak keluarga atau masyarakat,” ujarnya.

Setelah memberikan keterangan kepada puluhan wartawan, Mami Yuli dan lima orang perwakilan langsung menuju Sekretariat Pendaftaran dan menyerahkan persyaratan yang dibawanya.

Ia diterima salah seorang staf panitia seleksi calon komisioner Komnasham, Andri Jaelani. “Berkas persyaratannya sudah diterima. Nanti ada pemberitahuan pada 13 Februari 2012, melalui email atau telepon. Kalau tidak, bisa juga dilihat pengumumannya di website,” ungkapnya.

Dijelaskannya, pendaftaran dimulai sejak 25 Desember 2011 atau sudah 1 bulan lebih dan akan ditutup pada 31 Januari. Namun, jika jumlah calon pendaftar tidak mencapai 100 orang, kemungkinan masa pendaftaran akan diperpanjang sehingga mencapai 100 orang. “Lebih banyak, lebih bagus,” ucapnya.

Menurutnya, hingga hari ini, jumlah pendaftar baru mencapai 51 oranga dari berbagai latar belakang, seperti aktivis, masyarakat sivil, advokat, dan latar belakang lainnya. “Dari 100 orang, nanti akan diseleksi menjadi 30 calon yang akan dikirim ke DPR untuk diseleksi,” terangnya.

Terkait pendaftaran Mami Yuli, dijelaskannya, Komnasham mempunyai panitia seleksi (Pansel) yang akan menilai layak atau tidaknya dan pihaknya tidak bisa melarang karena setiap warga negara mempunyai hak untuk mencalonkan diri.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI), Merlin, menyatakan, FKWI mendukung penuh pencalonan Mami Yuli sebagai calon komisioner Komnasham. “Kami dukung pencalonnya kembali Mami Yuli menjadi anggota Komnasham. Mudah-mudahan sekarang dia lebih siap untuk mengikuti seleksi, sehingga sukses menjadi komisioner Komnas Ham dan dapat memperjuangkan hak minoritas,” ujarnya. [IS] (Gatra News, Saturday, 21 January 2012 05:20)

Komentar :
Jika waria diloloskan menjadi anggota Komnasham, berarti telah mendukung mereka untuk eksis dan memfasilitasi mereka untuk memperjuangkan identitas seks mereka yang menyimpang. Padahal mereka adalah penyakit masyarakat yang seharusnya disembuhkan atau diberantas, bukan malah dibiarkan atau malah didukung keberadaannya. Mereka telah menyalahi kehendak Allah menciptakan manusia, yaitu terdiri laki-laki dan perempuan, agar kehidupan manusia harmonis dan lestari. Apabila mereka diberi kesempatan untuk mengeksiskan diri dengan alas an hak asasi manusia (HAM), berarti telah menanam penyakit yang bisa menggerogoti kehidupan masyarakat yang sejatinya juga memiliki hak asasi untuk hidup sehat, harmonis dan nyaman. So, seharusnya mereka dibimbing untuk kembali kepada kehidupan yang benar, bukan malah mendukung kehidupan mereka yang menyimpang atau salah.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.