Header Ads

Fauzan: “Target JIL Sekarang Kekuasaan”

Mantan Ketua Departemen Data Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Fauzan al Anshari mengatakan, saat ini umat Islam Indonesia menghadapi gerakan kontra yang didukung kekuatan besar. Karenanya, dibutuhkan untuk lebih cerdas dari umat Islam untuk menghadapinya.



”Kita sedang menghadapi sebuah kekuatan kontra Islam yang sangat besar, yaitu liberalisasi. Membubarkan JIL tidak cukup untuk membuat liberalisasi itu hilang dari Indonesia. Karena ini masalah pemikiran dan ideologi. Umat Islam harus segera membuat referendum bersama dan bergandengan tangan untuk lebih serius lagi memperjuangkan Syariat Islam,” tegas Fauzan yang ditemui hidayatullah.com, dalam acara aksi “Indonesia Damai Tanpa Liberal” hari Jum’at (09/03/2012) di Bundaran HI lalu.

Saat ditanya mengenai kelompok-kelompok berpaham liberal yang mulai masuk ke partai-partai politik Fauzan menjawab, ”Kita harus tahu bahwa target komponen seperti Jaringan Islam Liberal (JIL) ini adalah kekuasaan, karena mereka telah gagal menyebarkan liberalisasi mereka dengan metode lama yang mereka gunakan. Mereka ingin menguasai titik vital pemerintah agar mereka bisa memiliki ruang untuk menentukan kebijakan publik di Negara ini.”

Fauzan Al Anshari menambahkan demokrasi memang harus dihancurkan, namun dalam prosesnya peran serta gerakan Islam yang telah memilih demokrasi sebagai jalan perjuangan juga harus dibuka ruang komunikasi. Dalam hal ini, ia berharap ada ruang bertukar-informasi antar harakah --baik info dari permasalahan akar rumput keumatan dan permasalahan vital-- dalam perumusan undang – undang negara, yang pada akhirnya semua jadi tahu bagaimana memainkan peran kita dalam gagasan sinergitas umat ini.

Sebelumnya, dalam orasi yang cara yang dihadiri lebih dari 2000 orang ini, Fauzan mengingatkan umat Islam saat ini tengah kekuatan kontra yang berpihak pada paham liberal yang didukung kekuatan besar.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya umat Islam untuk lebih dewasa memahami gerakan intelijen yang selalu membangun perpecahan dan mengadu-domba antara ormas dan gerakan Islam.

Beberapa pihak juga menilai, melawan pemikiran JIL tidak bisa hanya dengan aksi massa, namun harus dengan pemikiran. [hidayatullah/130312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.