Header Ads

Hasil Penelitian Ungkap Jumlah Masjid di AS Meningkat Drastis Pasca 9/11

Jumlah masjid di Amerika telah meningkat secara dramatis dalam dekade terakhir meskipun pasca insiden 9/11 aksi protes marak ditujukan untuk rumah ibadah muslim, menurut sebuah studi terbaru. Islamic Center baru melayani umat Islam bergerak ke wilayah pinggiran kota-kota di AS dan wilayah yang banyak imigran dari Afrika, Irak dan tempat lainnya.



Para peneliti melakukan penghitungan nasional menemukan total terdapat 2.106 Islamic Center, dibandingkan dengan 1.209 pada tahun 2000 dan 962 pada tahun 1994. Sekitar seperempat dari pusat Islam tersebut dibangun antara tahun 2000-2011, pada saat Islamic Center menghadapi pengawasan ketat oleh aparat pemerintah dan publik AS.

Pada tahun 2010, protes terhadap sebuah pusat Islam di dekat ground zero meledak dan menjadi perdebatan nasional. Kelompok Anti-masjid melakukan demonstrasi dan menyebar ke Tennessee, California dan negara bagian lainnya.

Ihsan Bagby, seorang profesor di University of Kentucky dan penulis utama studi tersebut, mengatakan temuan mereka menunjukkan umat Muslim tetap mengukir tempat untuk diri mereka sendiri meskipun adanya reaksi tersebut.

"Ini adalah masyarakat Muslim yang tumbuh dan terintegrasi dengan baik dengan Amerika," kata Bagby. "Saya pikir ini adalah pesan terbaik yang kita dapat kirimkan kepada dunia dan dunia Islam pada khususnya."

Laporan yang dirilis hari Rabu kemarin (29/2), bertajuk "The American Mosque 2011," dihitung berdasarkan list, daftar website dan wawancara dengan tokoh masyarakat, dan survei serta wawancara dengan 524 pemimpin masjid. Penelitian ini menarik minat mengingat adanya pembatasan sejauh ini terhadap rumah ibadah Muslim.

Para peneliti mendefinisikan sebuah masjid sebagai bangunan Muslim yang menyelenggarakan shalat Jumat berjamaah, melakukan kegiatan Islam lainnya dan memiliki pengendalian operasional bangunannya. Namun bangunan seperti rumah sakit dan sekolah yang memiliki ruang untuk shalat Jumat tidak dimasukkan. Bangunan milik Asosiasi Mahasiswa Muslim di perguruan tinggi dan universitas diikutkan hanya jika mereka memiliki ruang di luar kampus atau memiliki gedung khusus tempat shalat diadakan.

Mayoritas masjid berada di kota-kota, tetapi jumlah yang meningkat terletak di pinggiran kota meningkat dari 16 persen pada tahun 2000 menjadi 28 persen pada 2011.

Studi ini menemukan susunan etnis jamaah masjid sebagian besar tidak berubah dari tahun 2000. Asia Selatan terdiri dari sekitar sepertiga dari jamaah, sementara orang Arab dan Afrika-Amerika sekitar seperempatnya. [fq/abc/010312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.