Header Ads

"Pemerintah Thailand Menganggap Kami Teroris, Padahal Kami Pejuang Patani"

Situasi di Patani kian memburuk. Pembunuhan dan penindasan terjadi dimana-mana. Sayangnya kondisi ini minim ekspos media. Sejak delapan tahun lalu hampir enam ribu muslim Patani tewas. Kini lima ribu janda dan anak Yatim hidup tinggal di Patani. Hal itu dikatakan Zubair Hussein, salah seorang perwakilan dari Patani United Liberation Organisation (PULO) kepada wartawan dari media Islam, Senin malam (5/3).



“Pemerintah menganggap kami teroris, padahal kami adalah pejuang Patani. Dimana Patani pernah menjadi sebuah negara tapi kemudian dirampas oleh pemerintah Syiam. Dari situlah muncul beberapa kelompok untuk mengembalikan Patani,” ujarnya.

Pemerintahan Thailand saat ini adalah Pemerintahan mutlak Budha. Mereka menganggap orang Islam sebagai bawahan dan pemberontak. Padahal jumlah umat muslim di Patani ada sekitar 1,5 juta.

“Jumlah umat muslim sekitar 1,5 juta, tapi jumlah keseluruhan ada 1,8 juta di tiga propinsi di Yala, Patani, dan Narathiwat. Secara keseluruhan jumlah umat muslim di Thailand ada 4 juta.”

Kondisi ini kian diperparah dengan politik pecah belah sesama muslim. Ada sebagian umat muslim yang mendukung pemerintah, sedangkan sebagian lainnya memperjuangkan pembebasan Patani.

“Dimana saja ada Muhmmad, pasti ada Abu Jahal. Itulah konflik Islam. Tapi kebanyakan orang di Patani yang berjuang untuk umat dan membela agamanya,” sambungnya.

Zubair Husein dengan tegas menyatakan mereka ingin keluar dari penindasan ini. Tujuan utama mereka adalah merdeka. Dipimpin oleh pemerintahan yang menjalankan hukum Islam. “Kami ingin Syariat Islam. Itu goal kami,” tandasnya. (Pz)[eramuslim/060312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.