Kejaksaan Turki Selidiki Pianis Turki yang Menghina Islam Lewat Twitter
Kantor Kejaksaan İstanbul telah meluncurkan sebuah investigasi terhadap pianis Turki, Fazil Say atas pernyataannya di Twitter tentang Islam dan nilai-nilai Islam.
Awal pekan ini, Say mengirim tweet kontroversial mempertanyakan apakah surga dalam kepercayaan Islam adalah seperti pelacuran atau pub karena Al-Quran mengatakan ada sungai yang penuh minuman dan bidadari di surga bagi mereka yang melakukan perbuatan baik sewaktu mereka berada di bumi.
Say juga mentweet kisah tentang seorang muadzin yang melantunkan adzan Isya hanya dalam waktu 22 detik, mempertanyakan apakah muadzin itu terburu-buru untuk bertemu kembali dengan kekasihnya atau pergi ke meja "Raki". Raki adalah jenis minuman beralkohol yang dilarang menurut ajaran Islam.
Kantor kejaksaan telah menemukan bahwa pernyataan Say bertentangan dengan poin pertama dan ketiga dari Pasal 216 KUHP Turki (TCK). Poin ini menyangkut pelanggaran dari "kebencian dan permusuhan di kalangan masyarakat" dan "penghinaan nilai-nilai agama."
Pernyataan kontroversial Say memicu reaksi luas. Pianis terkenal Turki itu kemudian buru-buru menghapus kicauannya di akun twitternya. [eramuslim/al-khilafah.org]
Awal pekan ini, Say mengirim tweet kontroversial mempertanyakan apakah surga dalam kepercayaan Islam adalah seperti pelacuran atau pub karena Al-Quran mengatakan ada sungai yang penuh minuman dan bidadari di surga bagi mereka yang melakukan perbuatan baik sewaktu mereka berada di bumi.
Say juga mentweet kisah tentang seorang muadzin yang melantunkan adzan Isya hanya dalam waktu 22 detik, mempertanyakan apakah muadzin itu terburu-buru untuk bertemu kembali dengan kekasihnya atau pergi ke meja "Raki". Raki adalah jenis minuman beralkohol yang dilarang menurut ajaran Islam.
Kantor kejaksaan telah menemukan bahwa pernyataan Say bertentangan dengan poin pertama dan ketiga dari Pasal 216 KUHP Turki (TCK). Poin ini menyangkut pelanggaran dari "kebencian dan permusuhan di kalangan masyarakat" dan "penghinaan nilai-nilai agama."
Pernyataan kontroversial Say memicu reaksi luas. Pianis terkenal Turki itu kemudian buru-buru menghapus kicauannya di akun twitternya. [eramuslim/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar