Pertamina Dapat Jatah Ladang Minyak di Kazakhstan
Pemerintah Indonesia bertemu dengan pemerintah Kazakhstan hari ini. Negara pecahan Rusia itu berjanji akan berinvestasi di berbagai sektor di Indonesia seperti di bidang migas, pertanian, dan ban.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Menteri ESDM, Perindustrian dan wakil menteri BUMN telah mengadakan pembicaraan dan bicara tentang hubungan perdagangan, investasi dengan Kazakhstan.
"Dari beberapa pembicaraan tersebut mereka memberi peluang yang sangat besar. Presidennya bilang untuk Pertamina mendapat ladang minyak di Kazakhstan," ujar Hatta ditemui usai bertemu dengan delegasi Kazakhstan, di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Hatta menjelaskan, selain potensi sumber minyak yang ada di negara itu, Kazakhstan juga memiliki potensi besar di bisnis pengolahan minyak sawit, kapas, ban dan gandum. Bahkan, untuk gandum, Hatta menyebut kandungan protein gandum negara itu memiliki potensi protein terbesar, hingga 25 persen.
"Kita nanti tim pemerintah dalam hal ini menko perekonomian dan perindustrian akan berkunjung Mei untuk merealisasikan," lanjut mantan menristek ini.
Terkait produksi ban, Hatta menyebut bahwa produksi ban bisa diproduksi di Indonesia untuk kemudian diproduksi menjadi ban pesawat terbang yang diolah PT DI dan perusahaan dari Kazakhastan. "Bekerja sama membuat N219, akan kita kembangkan," tambah dia.
Sampai saat ini, nilai perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan hanya sekira USD35 juta. Angka ini sangat disebut Hatta sangat kecil mengingat komoditas perdagangan Indonesia dan Kazakhastan yang bersifat melengkapi.
"Meski memang ada yang kita harus perbaiki seperti bagaimana kita masalah investasi dua negara, kedua itu bagaimana perlindungan investasi dan ketiga pencegahan terhadap pajak berganda. Ini yang akan kita bahas dan nanti kita selesaikan," jelas dia.
Menurut Hatta, setelah pertemuan dengan kedua belah pihak ini, kedua negara siap melanjutkan perundingan ke level working commision dari sebelumnya yang hanya semacam bisnis forum.
"Nanti akan kami laporkan pada wakil presiden working commision ini sehingga masing-masing kementerian fokus pada working grup-nya untuk merealisasikan semua yang memiliki potensi-potensi ini, karena kita lihat potensinya besar," tandas Hatta. [okezone/al-khilafah.org]
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Menteri ESDM, Perindustrian dan wakil menteri BUMN telah mengadakan pembicaraan dan bicara tentang hubungan perdagangan, investasi dengan Kazakhstan.
"Dari beberapa pembicaraan tersebut mereka memberi peluang yang sangat besar. Presidennya bilang untuk Pertamina mendapat ladang minyak di Kazakhstan," ujar Hatta ditemui usai bertemu dengan delegasi Kazakhstan, di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (13/4/2012).
Hatta menjelaskan, selain potensi sumber minyak yang ada di negara itu, Kazakhstan juga memiliki potensi besar di bisnis pengolahan minyak sawit, kapas, ban dan gandum. Bahkan, untuk gandum, Hatta menyebut kandungan protein gandum negara itu memiliki potensi protein terbesar, hingga 25 persen.
"Kita nanti tim pemerintah dalam hal ini menko perekonomian dan perindustrian akan berkunjung Mei untuk merealisasikan," lanjut mantan menristek ini.
Terkait produksi ban, Hatta menyebut bahwa produksi ban bisa diproduksi di Indonesia untuk kemudian diproduksi menjadi ban pesawat terbang yang diolah PT DI dan perusahaan dari Kazakhastan. "Bekerja sama membuat N219, akan kita kembangkan," tambah dia.
Sampai saat ini, nilai perdagangan antara Indonesia dan Kazakhstan hanya sekira USD35 juta. Angka ini sangat disebut Hatta sangat kecil mengingat komoditas perdagangan Indonesia dan Kazakhastan yang bersifat melengkapi.
"Meski memang ada yang kita harus perbaiki seperti bagaimana kita masalah investasi dua negara, kedua itu bagaimana perlindungan investasi dan ketiga pencegahan terhadap pajak berganda. Ini yang akan kita bahas dan nanti kita selesaikan," jelas dia.
Menurut Hatta, setelah pertemuan dengan kedua belah pihak ini, kedua negara siap melanjutkan perundingan ke level working commision dari sebelumnya yang hanya semacam bisnis forum.
"Nanti akan kami laporkan pada wakil presiden working commision ini sehingga masing-masing kementerian fokus pada working grup-nya untuk merealisasikan semua yang memiliki potensi-potensi ini, karena kita lihat potensinya besar," tandas Hatta. [okezone/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar