Rekaman Pidato SBY Diduga Sengaja Dibocorkan Sebagai Pencitraan
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahduz Siddiq menduga bocornya pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan pengurus DPP Partai Demokrat pada 1 April lalu disengaja.
"Bisa jadi pidato ini sengaja dibocorkan untuk menyanggah klaim Partai Golkar bahwa ide itu orisinal tawaran Golkar," ujarnya sebagaimana dikutip dari Tempo, Rabu, 11 April 2012.
Yang dimaksud Mahfudz adalah angka ICP 15 persen yang telah disepakati DPR sebagai patokan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Angka yang disepakati dalam sidang paripurna itu diklaim Partai Golkar sebagai usulan mereka.
Dari isi pidato tersebut, kata Mahfudz, terlihat jelas bahwa Presiden SBY seolah-olah sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi (BBM). Karena itulah, SBY mengajukan usulan ICP 15 persen dalam rentang waktu enam bulan.
"Jika disimulasi, usul Presiden SBY akan membuat peluang harga BBM subsidi naik jadi kecil. Jadi sebenarnya ini senafas dengan sikap politik PKS yg tidak setuju rencana kenaikan harga BBM," kata dia.
Dugaan bocornya pidato SBY itu disengaja juga diperkuat dengan fakta bahwa Mahfudz memperoleh informasi pidato bocornya SBY justru dari koleganya di Partai Demokrat. "Saya dapat transkrip pidato Presiden SBY via BBM dari orang Demokrat sendiri," ujar Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PKS ini.
Seperti diketahui, pidato Presiden SBY di hadapan pengurus DPP Partai Demokrat yang diklaim diambil pada 1 April lalu bocor ke publik. Rekaman berdurasi 41 menit 49 detik itu berisi keluh-kesahnya menyikapi proses di balik tertundanya kenaikan harga BBM per 1 April yang direncanakan pemerintah.
SBY juga menyatakan kekecewaannya secara gamblang atas dinamika politik yang terjadi, khususnya di Sekretariat Gabungan. Meskipun menyatakan setuju dengan pemerintah, ternyata sejumlah partai koalisi, menurut dia, memiliki agenda-agenda sendiri yang tersembunyi. Beberapa kali ia menyebut PKS yang dianggap tak seirama dengan suara koalisi. "PKS memang seperti itu," kata SBY dalam satu kutipan rekaman pidatonya. [muslimdaily/al-khilafah.org]
"Bisa jadi pidato ini sengaja dibocorkan untuk menyanggah klaim Partai Golkar bahwa ide itu orisinal tawaran Golkar," ujarnya sebagaimana dikutip dari Tempo, Rabu, 11 April 2012.
Yang dimaksud Mahfudz adalah angka ICP 15 persen yang telah disepakati DPR sebagai patokan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Angka yang disepakati dalam sidang paripurna itu diklaim Partai Golkar sebagai usulan mereka.
Dari isi pidato tersebut, kata Mahfudz, terlihat jelas bahwa Presiden SBY seolah-olah sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi (BBM). Karena itulah, SBY mengajukan usulan ICP 15 persen dalam rentang waktu enam bulan.
"Jika disimulasi, usul Presiden SBY akan membuat peluang harga BBM subsidi naik jadi kecil. Jadi sebenarnya ini senafas dengan sikap politik PKS yg tidak setuju rencana kenaikan harga BBM," kata dia.
Dugaan bocornya pidato SBY itu disengaja juga diperkuat dengan fakta bahwa Mahfudz memperoleh informasi pidato bocornya SBY justru dari koleganya di Partai Demokrat. "Saya dapat transkrip pidato Presiden SBY via BBM dari orang Demokrat sendiri," ujar Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PKS ini.
Seperti diketahui, pidato Presiden SBY di hadapan pengurus DPP Partai Demokrat yang diklaim diambil pada 1 April lalu bocor ke publik. Rekaman berdurasi 41 menit 49 detik itu berisi keluh-kesahnya menyikapi proses di balik tertundanya kenaikan harga BBM per 1 April yang direncanakan pemerintah.
SBY juga menyatakan kekecewaannya secara gamblang atas dinamika politik yang terjadi, khususnya di Sekretariat Gabungan. Meskipun menyatakan setuju dengan pemerintah, ternyata sejumlah partai koalisi, menurut dia, memiliki agenda-agenda sendiri yang tersembunyi. Beberapa kali ia menyebut PKS yang dianggap tak seirama dengan suara koalisi. "PKS memang seperti itu," kata SBY dalam satu kutipan rekaman pidatonya. [muslimdaily/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar