Header Ads

Teriakkan Penduduk Suriah: "Tidak Ada Solusi Selain Islam, dan Khilafah Yang Kami Minta!"

Sudah hampir setahun lebih, penduduk Suriah, negeri Syam, berdiri tegap dengan penuh keberanian untuk mengatakan kebenaran di hadapan penguasa korup rezim tirani Assad. Tuntutan mereka semakin mengkristal di tengah-tengah negara-negara Arab dan negara Barat bersekutu untuk membelokkan arah perjuanan rakyat.

Yel-yel "Labaik, labaik ya Allah" (Di sini, kami memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah), benar-benar telah menjadi yel terkenal dalam kebangkitan rakyat yang telah menuai korban ribuan yang dibunuh pasukan rezim Assad ini.

Apa yang diinginkan oleh penduduk Suriah? Negara sipil sebagaimana dikampanyekan oleh sebagian kalangan, atau negara demokrasi seperti yang diharapkan oleh Barat? Tentu bukan itu semua.

Dengan tegas, penduduk Syam dalam di tengah perkumpulan warga, di pusat-pusat kota atau desa, mereka menyerukan, "Tidak ada solusi lain selain Islam, dan Khilafah yang kami minta!".

Kibaran panji-panji Rasulullah berwarna hitam dan putih yang bertuliskan "laa ilaaha illallah muhammad rasulullah" ikut berkibar di setiap aksi-aksi massa yang tidak memiliki rasa takut lagi, sekalipun pasukan preman brutal Assad siap setiap detik mengarahkan moncong senjata kepada mereka.

Penduduk lebih memilih mati syahid atau kemenangan. Kematian sebagai pahlawan merupakan kemuliaan yang akan menempatkan mereka setara dengan Sayid Syuhada Hamza bin Abdul Muthalib, yakni seorang laki-laki yang berbicara di hadapan penguasa jahat, lalu ia menyeru penguasa itu, kemudian penguasa itu membunuh sang penyeru tersebut.

Harapan mereka, sama sekali tidak kepada lembaga-lembaga internasional, seperti PBB, Liga Arab, atau negara-negara sekutu, Amerika Serikat, Rusia, Turki, atau Iran. Mereka begitu yakin, pertolongan dan kemenangan hanya datang dari Allah Swt.

Seiring dengan keberanian penduduk Syam untuk menumbangkan rezim serta sistem korup di Suriah, Assad menghadapinya dengan mengarahkan moncong senjata mereka kepada para penduduk yang tak bersenjata.

Sementara negara-negara di dunia, terutama Amerika Serikat, dan sekutunya, termasuk negeri-negeri Arab telah membiarkan pembunuhan oleh rezim Assad atas kaum Mukhlisin penduduk Syam, bahkan lebih banyak lagi, dan waktu yang lama.

Mereka berkumpul berulang kali di mana masing-masing negara satu persatu bersekongkol dengan Amerika Serikat. Negara-negara Arab yang semestinya mengerahkan pasukan kaum Muslim di negerinya untuk membela rakyat Syam yang tak bersenjata, malah juga, ikut serta mengikuti jalan Amerika Serikat untuk memalingkan arah revolusi rakyat yang telah memakan ribuan para pahlawan tersebut.

Tetapi semua upaya Barat dan negara-negara sekutu tidak akan memalingkan arah perjuangan dan tuntutan rakyat. Yel-yel "Tidak ada solusi selain Islam dan Khilafah yang kami minta" dari penduduk Syam, sangat jelas, apa sebenarnya yang rakyat Suriah inginkan.

Demikianlah, mestinya kaum Muslim di negeri-negeri tetangga dan negeri-negeri lainnya malu terhadap keberanian dan kegagahan penduduk Syam yang rela mengorbankan jiwa mereka untuk tuntutan yang mulia, yakni menolong Allah dengan tegaknya kembali Khilafah.

Sudah saatnya kaum Muslim bersatu padu serta para pemilik kekuatan memberikan nushroh (pertolongan) kepada para pengemban dakwah penyeru Khilafah untuk bersegera mewujudkan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah Saw itu, yakni dengan menegakkan Khilafah Islamiyah, sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim yang menerapkan syariah bagi kaum Muslim di dunia serta mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Insya Allah, semakin dekat saja! [m/f/tahrir.syria2011/syabab/al-khilafah.org]

Video bisa dilihat disini

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.