Header Ads

Intelektual Muslimah London Ikut Hadiri Konferensi Intelektual Muslimah Untuk Bangsa, Sampaikan Visi Perjuangan Global Bagi Para Pemuda

Konferensi Intelektual Muslimah untuk Bangsa Khilafah: Jalan Baru Melahirkan Generasi Cemerlang yang digelar oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia di Kampus UI, Depok kemarin dihadiri juga oleh pembicara tamu dari London, Inggris. Beliau adalah Dr. Nazreen Nawaz, Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Pusat.

Dalam kesempatan itu, di hadapan 1400 lebih kaum intelektual Muslimah dari berbagai kawasan di nusantara tersebut, Nazreen Nawaz berkesempatan untuk menyampaikan pembicaraannya dalam sesi Intelectual Speech ketujuh, Ahad, 20/05/2012.

Ia menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris yang membahas tentang "Visi Perjuangan Global dalam Melahirkan Generasi Cemerlang".

"Jadi saudara, Anda berkumpul hari ini untuk membahas masalah yang dihadapi pemuda Indonesia - bukan karena mereka anak bangsa Anda, tetapi karena mereka adalah kaum muda dan masa depan umat Anda," kata Nazreen Nawaz.

"Visi mulia bahwa Anda harus melindungi anak-anak Indonesia dari nilai-nilai yang berbahaya dan cara hidup, dan memimpin mereka untuk menjadi kepribadian teladan, pemikir, dan para pemimpin melalui Islam - adalah visi yang sama yang Anda harus berlaku untuk semua anak-anak- baik di Asia, dunia Arab, anak benua itu, Afrika, dan Barat - kita memiliki tanggung jawab yang sama kepada semua putra dan putri Islam," tegasnya lagi.

Nazreen Nawaz mengutip firman Allah Swt dalam al-Quran surat Al-Baqarah ayat 143, "Dan demikian [pula] Kami telah menjadikan kamu [umat Islam], umat yang adil dan pilihan [3] agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul [Muhammad] menjadi saksi atas [perbuatan] kamu"

"Saudari-saudariku Muslimah, Allah Swt, memuliakan kita sebagai Muslim dengan Din Islam. Seorang ulama Islam, ketika mendiskusikan ayat Quran ini menganalogikan sebuah gunung di mana umat ini menempati titik tertinggi dan paling sentral. Dan dari posisi tersebut, umat ini tidak hanya sebagai "syuhada an-naas" saksi atas umat manusia dengan al-Quran dan Sunnah, tapi umat ini hidup dan membawa din Islam harus menjadi panutan bahwa manusia melihatnya bagaimana untuk hidup".

Nawaz dengan penuh semangat menyampaikan pesan kepada para pemuda Islam di Indonesia. "Jadi saudara, pemuda Islam harus menjadi panutan bagi pemuda di mana pun, dan memang demikian, karena para pemuda adalah hamba yang taat kepada Allah, yang tumbuh dalam pengabdiannya kepada Sang Penciptanya, mengikuti perintah-perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, adalah satu dari mereka yang berbeda dalam karakternya, dan paling mulia dalam perilaku, hamba Allah, dan tidak diperbudak oleh keinginan hawa nafsu mereka."

Mereka adalah orang-orang yang mencari akhlah yang sempurna, bertujuan tinggi dalam setiap aspek kehidupan. Pemuda Islam adalah orang-orang yang menjaga kesucian dan kehormatan mereka dengan bangga, mengenakan khimar dan jilbab dengan senang dan menolak interaksi campur baur dan pergaulan bebas, interaksi longgar antara laki-laki dan perempuan yang dipromosikan oleh budaya liberal Barat yang mengikis harga diri dan menyebabkan kekacarauan dalam kehidupan keluarga.

Pemuda Islam adalah orang-orang yang menolah ide egois individualisme dan materialisme, serta peduli terhadap urusan masyarakat mereka, umat mereka, dan dunia. Mereka memerintahkan hal yang ma'ruf, dan mencegah kemungkaran, dan berdiri melawan ketidakadilan dan korupsi di mana pun mereka menemukannya.

Mereka adalah agen perubahan, berusaha untuk menghapus kesulitan, beban dan penindasan yang dihadapi umat manusia dengan Islam, karena mereka menyadari bahwa mereka memiliki solusi untuk berbagai masalah dunia di dalan Din mulia yang mereka bawa.

Pemuda Islam adalah orang-orang yang menjaga Islam, yang senantiasa menyerukan kebenaran, dan memahami tugas besar mereka untuk menyampaikan Islam kepada umat manusia. Mereka adalah orang-orang memiliki ketajaman pikiran seperti Aisyah ra di mana telah hafal 2000 hadits pada usia 18 tahun.

Mereka adalah orang yang kuat dalam berbicara seperti Ja'far bin Abi Thalib yang pada usia 20 tahun dapat memenangkan dari penguasa Habsyah, Najasy dengan kekuatan argumennya, yang dengan kekuatan karakter dari Fatima ra putri Nabi Saw yang berdiri kuat melawan para pemimpin Mekkah ketika mereka menganiaya ayahnya, dan dengan keberanian dari Abdullah bin Mas'ud seorang remaja berusia 14 atau 15 tahun tanpa rasa takut pergi ke tengah-tengah Quraisy untuk membacakan Al-Quran hingga ia dipukuli.

"Oleh karena itu saudara, pemuda Islam layak menjadi pemimpin umat manusia, memberdayakan dan memimpinnya dengan Islam, bukan para pembebek yang memeluk kebatilan," tegasnya lagi.

Demikianlah, beberapa pesan yang disampaikan Dr. Nazreen Nawaz, seorang intelektual Muslimah asal London, Inggris menyampaikan pesan yang menggugah khusunya kepada kaum intelektual dan mahasiswi Muslimah dan para pemuda Islam pada umumnya. Bila Muslimah asal Inggris saja bangga dengan Islam dan berbicara kuat tentang Islam, lalu sungguh betapa malunya bila sebagian besar para pemuda Muslim di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini malah mengikuti perkataan para pemikir liberal barat.

Sudah saatnya, para pemuda Muslim atau Muslimah bangun, mengembalikan Islam sebagai jati diri mereka, serta menolong Din Islam yang telah memuliakan kita ini, termasuk bersungguh-sungguh mengembalikan Khilafah sebagai pelaksana Islam kaffah yang akan menyatukan kaum Muslim di seluruh penjuru dunia, baik dari ujung timur maupun ujung barat dunia. Insya Allah, semakin dekat. Takbir, Allahu Akbar! [m/f/mgp/syabab.com][al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.