Hizbut Tahrir: “Militer” Melucuti Kekuasaan “Mursi”
Syarif
Zayed juru bicara Media Informasi (Maktab I’lami) Hizbut Tahrir di
Mesir menegaskan bahwa euforia yang melanda masyarakat setelah
pengumuman kemenangan Dr Muhammad Mursi meraih posisi presiden.
Euforia
ini, tidak diragukan lagi sebagai bentuk kegembiraan yang beralasan.
Sebab masyarakat di Mesir itu sangat mencintai Islam, dan ingin
pemerintahan yang menerapkan Islam, terutama Dr Muhammad Mursi mengusung
slogan penerapan syariah, namun itu sekedar slogan yang tidak ada
substansinya sama sekali dalam realitas nyata.
Mengingat,
substansinya telah dikosongkan sendiri oleh Dr Muhammad Mursi ketika ia
mengumumkan akan kompromi dengan semua kekuatan politik yang sebagian
besar di antaranya adalah “kelompok sekuler”, yang pasti tidak
menginginkan penerapan syariah Islam.
Zayed
mengatakan bahwa deklarasi konstitusi baru yang dikeluarkan Dewan Agung
Militer (SCAF) benar-benar telah melucuti semua kekuasaan yang
sebenarnya dari presiden berikutnya, dan sekalipun hal itu mungkin
membawa masyarakat pada euforia kemenangan, lalu melupakan rencana
peradilan yang berjalan sesuai arahan Dewan Militer, dengan memasang
garis merah yang tidak dapat dilanggarnya, yaitu misi terbentuknya
negara sipil, yakni negara sekuler, yang menghormati perjanjian
perdamaian dengan negara Yahudi, dan berbagai “hubungan strategi” dengan
AS musuh Islam dan musuh kaum Muslim.
Zayed
menjelaskan bahwa masyarakat akan menyadari dalam waktu dekat bahwa
tidak mungkin menciptakan perubahan yang sesunguhnya di Mesir, kecuali
dengan menghapus seluruh rezim yang korup dan rusak, dan kemudian
mendirikan Khilafah Islam di atasnya. [] (terjemahan, bajuri)
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 24/06/2012.
[al-khilafah.org]
Tidak ada komentar